BEGINI CARA DINSOSNAKER KURANGI ANGKA PENGANGGURAN
- 17 May 2016 18:19
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 676
Tubankab – Guna mengurangi tingginya angka pengangguran, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban menggelar Job Fair di GOR Rangga Jaya Anoraga, Selasa (17/05). Bursa kerja yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 42 perusahaan yang ada di Kabupaten Tuban, baik itu skala nasional atau lokal.
Hj. Nur Jannah, SH, selaku Kepala Dinas Sosial Kerja dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban mengatakan, jumlah angkatan kerja dari tahun ke tahun terus bertambah. Untuk itu, lanjut Nur, perlu mendapat penanganan dan perhatian yang serius dari pemerintah. Dinsosnaker Tuban selaku SKPD yang membidangi masalah ini selalu memcari terobosan yang konkrit untuk mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan melalui bursa kerja, seperti ini.
“Total ada 1892 kebutuhan tenaga kerja dengan 131 kualifikasi posisi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah karena ada beberapa perusahaan yang belum memberikan data kebutuhan tenaga kerjanya,” kata mantan Camat Jatirogo ditemui tubankab di sela-sela acara pembukaan Job Fair.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein berpesan, agar para perusahaan lebih selektif dan mengutamakan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Artinya, ungkap Noor, SDM yang benar-benar berasal dari Kabupaten Tuban. “Bukan KTP-nya saja yang Tuban, tapi kalau perlu tempat kelahiran dan nenek moyangnya juga asli orang Tuban,” pinta orang nomor 2 di Tuban ini.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Tuban berharap, agar para pencari kerja peka terhadap peluang. Artinya, ujar Wabup agar para pencari kerja bisa menguasai Informasi dan Teknologi (IT) di era digital ini. Apalagi sekarang adalah era MEA (Masyarakat Ekonomi Asia).” Jangan hanya orang asing yang masuk ke wilayah kita, namun kita pun harus bisa mencari peluang kerja ke luar negeri, utamanya negara negara ASEAN,’’ harapnya.
Bukan hanya itu, paparnya, sekolah-sekolah SMK agar lebih meningkatkan kompetensinya, khususnya sertifikat-serifikat pelatihan yang dikeluarkan juga berstandar Internasional, sehingga kualifikasi tenaga kerja lulusan SMK bisa tepat guna. (nul/hei)