Foto : Suharnowo, Kasi Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban (tauviq)

Begini Kata Dinas Pertanian Soal Keberadaan Ulat Jati di Musim Penghujan

Tubankab - Sejak memasuki musim penghujan, populasi ulat jati di Kabupaten Tuban terus meningkat jumlahnya. Tidak saja membuat masyarakat menjadi terganggu, namun mereka juga merasa jijik dan geli,

Menurut Suharnowo, Kasi Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, pada musim hujan seperti saat ini, secara alami pohon jati akan tumbuh daun, di mana ulat jati akan muncul. Sehingga, lanjut Harnowo, peristiwa ini merupakan kejadian alam yang berlangsung secara terus menerus.

“Jadi, tidak ada pengendalian. Setiap daerah yang ada pohon jatinya secara alami juga terdapat ulat tersebut, ” terang Harnowo saat ditemui reproter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Selasa (11/12).

Dikatakannya, ulat jati tersebut sebenarnya tidak memiliki dampak, seperti gatal jika mengenai kulit seseorang, kecuali orang yang memang alergi terhadap ulat. Selain itu, ditambahkannya, memang ulat jati ini sedikit menganggu orang dikarenakan terkadang jatuh di tengah jalan ketika melewati pepohonan jati. “Yang biasa terganggu kan biasanya orang kota,” jelasnya sembari tersenyum.

Namun, ujar Suharnowo, hal tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat pedesaan yang di daerahnya terdapat pohon jati, di mana masyarakat sekitar justru menganggap kehadiran ulat jati tersebut sebagai suatu berkah. Pada musim ulat jati seperti saat ini, masih kata Suharnowo, masyarakat akan beramai-ramai untuk mencari ulat jati atau orang Jawa biasa menyebutnya “entung” tersebut, guna dikonsumsi bahkan dijual. “Ulat jati kan gizinya cukup tinggi, dan jika dijual bisa mecapai Rp 20 ribu per kilo gramnya,” ungkapnya.

Ia berharap agar masyarakat tidak merasa terganggu atas peristiwa alam ini. Hal tersebut, dikarenakan kejadian ini merupakan faktor alam yang terjadi secara alami. “Selain itu, juga tidak mengganggu kesehatan masyarakat yang berada atau pun melintasi kawasan pohon jati tersebut,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus