Bertemu Presiden RI Sesaat, Penyandang Disabilitas Sampaikan Langsung Harapannya
- 10 April 2023 16:40
- Heri S
- Umum,
- 591
Tubankab - Perasaan senang dan bangga tak bisa ditutupi oleh Fira Fitri Fitria saat aktivis disabilitas perempuan asal Kabupaten Tuban ini berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo pada kegiatan kunjungan kerja presiden di Kabupaten Tuban beberapa hari lalu.
Di tengah kerumunan depan Pasar Sambong Gede siang itu, Ia menceritakan kisahnya pada reporter Diskominfo-SP. Fira begitu ia akrab disapa menuturkan, saat di atas kursi rodanya, ia berhasil menarik perhatian pimpinan Negara. Fira tak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
"Saya langsung sampaikan terima kasih kepada beliau (Pak Presiden, red)," ungkap Fira.
Menurutnya, banyak isu disabilitas yang mulai dibahas di era kepemimpinan Jokowi. Banyak kebijakan juga telah tercipta, mulai dari UU nomor 8 tahun 2016, terbentuknya Komnas Disabilitas, hingga pelibatan kawan disabilitas dalam jajaran staf khusus presiden.
"Dalam masa kepemimpinannya banyak melibatkan kawan disabilitas, seperti pada jabatan Staf Khusus Presiden, Mbak Angkie Yudistia," sambungnya.
Dalam pertemuan singkat tersebut, Fira juga menceritakan beberapa kegiatan yang ia jalankan sebagai aktivis disabilitas. Seperti aktivitasnya terbaru yang menjadi pembicara dalam acara Internasional Disability Inklusif Simposium yang diadakan oleh Nippon Foundation Japan yang bekerja sama dengan AUN-DPPnet University of Malaya, Malaysia, serta kegiatan advokasi lainnya di bidang disabilitas dengan pemerintah daerah.
Dengan seksama, Presiden Joko Widodo mendengarkan Fira. Meskipun singkat, Fira bahagia, karena Sekpri Presiden segera mencatat nomor ponselnya. "Memang sangat singkat, tapi berkesan. Alhamdulillah juga, nomor saya sudah dicatat sekpri beliau," ujar lulusan Magister Universitas Airlangga Surabaya jurusan Kebijakan Publik ini.
Aktivis Disabilitas Nasional yang mewakili Indonesia pada program International Visitor Leadership Program di Amerika 2019 lalu ini berharap, isu disabilitas terus digaungkan, hingga disabilitas dapat mendapatkan haknya sebagai warga negara dan dapat berdaya dan mandiri. Juga terciptanya ekonomi inklusif yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi kesenjangan antar kelompok.
"Kami para kelompok rentan yang tak jarang terabaikan, dengan adanya ekonomi inklusif, diharapkan disabilitas bisa berdaya dan mandiri, ikut berkarya dalam membangun ekonomi Indonesia," pungkas perempuan yang juga penulis buku Selaksa Asa Kisah Fira ini. (nurul jamilah/hei)