BNNK Tuban Gelar Razia dan Tes Urine di Tempat Hiburan Malam, Ini Hasilnya
- 21 December 2022 22:58
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 653
Tubankab - BNNK Tuban bersama TNI, Polri dan Satpol PP menggelar razia dan tes urine di tempat hiburan malam di kawasan Jalan Raya Tuban - Semarang, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban, Rabu (21/12) malam.
Kepala BNNK Tuban, I Made Arjana kepada awak media menyampaikan, kegiatan ini sifatnya insidentil yang setiap tahun dilaksanakan dalam rangka antisipasi kemungkinan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di tempat hiburan malam atau tempat lain yang dianggap rawan.
"Kita malam ini melaksanakan razia pencegahan penyalahgunaan narkoba," ucap I Made.
Hasilnya, dari 4 tempat yang dirazia, yaitu Glamour Karaoke, Dunia Karaoke (DK), Oke Pub Karaoke, dan Happy Karaoke, terdapat 52 orang pengunjung dan pemandu lagu dinyatakan negatif saat dites urine.
Namun demikian, perlu disampaikan pihaknya kegiatan ini lebih mengedepankan pencegahan dan memberikan efek jera serta imbauan.
"Kita sampaikan kepada owner dan karyawan untuk bersama-sama menjelang natal dan tahun baru kita ciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung," ujar dia.
Karena prinsipnya, usaha yang legal namun bila ditemukan hal-hal yang melanggar hukum atau penyalahgunaan narkoba pasti akan ditindak dan ini salah satu usaha pencegahan.
Terkait penyalahgunaan narkoba di tempat hiburan malam, ia menanggapi bahwa tempat hiburan malam justru tidak seperti tempat lain, misal Gang Sadar atau kafe-kafe tertentu yang pernah dirazia.
"Justru peredarannya tidak mengarah seperti tempat yang tenar, seperti karaoke ini, buktinya negatif semua malam ini, gak ada yang positif," timpal dia.
Justru yang banyak peredaran narkobanya, sambung Made, seperti yang berada di Gang Sadar, kafe di Semanding dan Pantai Boom.
"Kalau bicara tren terutama penyalahgunaan narkoba mereka sudah bisa membaca situasi dan kondisi. Kalau tempat-tempat yang dianggap rawan, mereka tidak mau, sehingga memilih tempat yang kira-kira aman," jlentrehnya.
"Kami berharap masyarakat turut sosialisasi. Jika menemukan korban atau pecandu jangan khawatir, tidak akan dihukum, justru akan difasilitasi untuk rehabilitasi," ia memastikan.
Ia berharap, wilayah Tuban bisa bersih dari narkoba, karena diketahui bersama narkoba adalah penyakit masyarakat.
"Tidak benar jika ada stigma narkoba itu doping atau jamu, itu tidak benar. Justru merusak kesehatan dan tubuh serta keluarga hancur karena secara ekonomi narkoba itu mahal," pungkas dia. (chusnul huda/hei)