Bocah Plumpang Tampil di Ajang Pencarian Bakat Superstar Junior
- 12 December 2024 12:41
- Yolency
- Umum,
- 188
Tubankab – Syaqilla Anindya Irandini (8), siswi kelas 2 A SDN Plumpang 1, berhasil tampil di ajang pencarian bakat Superstar Junior yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi nasional. Syaqilla adalah putri dari Bambang Irawan dan Mardiani yang berasal dari Desa Jatimulyo, Plumpang.
Superstar Junior: Kecil Tapi Bercahaya adalah program terbaru dari Mentari TV yang diluncurkan pada ulang tahun ke-2 stasiun televisi tersebut, 2 November 2024. Diluncurkan oleh Bapak Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. acara ini langsung menarik perhatian publik. Dengan seleksi ketat, program ini menghasilkan 24 finalis berbakat yang siap berkompetisi di panggung besar. Tidak hanya mencari bakat terbaik, acara ini juga bertujuan mendukung perkembangan industri musik anak di Indonesia yang semakin berkembang.
Perjalanan Syaqilla menuju panggung nasional dimulai setelah keluarganya mengetahui informasi lomba dari Instagram Mentari TV. Syaqilla mengikuti audisi online dengan mengirimkan video, dilanjutkan audisi melalui zoom, hingga akhirnya diundang tampil secara langsung di televisi setelah proses seleksi selama dua bulan.
Proses latihan menjadi tantangan tersendiri karena lagu yang harus dibawakan sudah ditentukan dengan waktu persiapan yang singkat.
Ibunda Syaqilla, Mardiani mengungkapkan bahwa latihan menguras tenaga dan pikiran, bahkan disertai air mata. Namun, berkat kerja keras, semuanya berjalan lancar.
Syaqilla, terang Mardani, merasa sangat senang bisa tampil di panggung besar di Jakarta. "Meskipun sempat merasa gugup saat latihan, ia berhasil menampilkan yang terbaik saat siaran langsung", ujarnya, Kamis (12/10).
Mardiani menambahkan bahwa meskipun belum menjadi juara mingguan, keberhasilan tampil di depan juri-juri terkenal seperti Rina Nose, Denada, dan Waode sudah menjadi kebanggaan besar bagi keluarga.
Kesuksesan ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan guru vokal. Sejak usia 3,5 tahun, Syaqilla sudah mengikuti les vokal dan sering tampil di berbagai lomba untuk membangun mental. “Kami selalu menanamkan pentingnya menampilkan yang terbaik. Menang itu bonus, tapi jiwa kompetisi harus tetap sehat,” ujar Mardiani.
Keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada SDN Plumpang 1, guru vokal Bu Esti, keluarga besar Zenobiee Band, serta semua pihak yang telah mendukung perjalanan Syaqilla. Mereka berharap Syaqilla dapat terus mengembangkan bakatnya, meraih cita-cita menjadi Polwan, dan membawa nama baik keluarga, sekolah, serta Tuban tercinta.
Kisah ini menjadi bukti bahwa dengan kerja keras, dukungan, dan semangat pantang menyerah, anak-anak Tuban mampu bersaing di tingkat nasional. (dadang bs/hei)