BPBD Keluarkan Imbauan Terkait Informasi Potensi Gempa Megathrust
- 15 August 2024 23:19
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 4110
Tubankab - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terkait informasi potensi gempa dengan kekuatan tinggi atau megathrust yang hari-hari ini kembali ramai dibicarakan.
Hal itu disampaikan, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, Kamis (15/08) dalam video yang dibuat oleh BPBD Tuban terkait potensi megathrust yang mungkin terjadi.
Menurut Sudarmaji, pembahasan terkait megathurst bukanlah pembahasan baru, tetapi pembahasan yang sudah sangat lama. "Perlu diketahui bahwa dengan mencuatnya pembahasan terkait megathurst bukan berarti merupakan peringatan dini, bukan berarti gempa akan terjadi besok, sebulan atau dua bulan lagi," ujarnya.
Sudarmaji menambahkan bahwa dengan adanya pembahasan ini mengingatkan akan potensi megathrust yang memang ada, di Jawa Timur juga berpotensi. "Untuk itu diharapkan kepada masyarakat tetap waspada tetapi tidak panik dengan informasi terkait gempa ini," tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Kamis (15/08). Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini menurut Daryono bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar.
BMKG hanya mengingatkan kembali keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebagai sebuah potensi yang diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Seismic gap ini memang harus kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Sudah kita pahami bersama bahwa hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa (kapan, di mana, dan berapa kekuatannya), sehingga kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," jelas Daryono. (dadang bs/hei)