Foto : Sebuah alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur akibat banjir bandang. (ist)

BPBD Tuban Siapkan Langkah Penanganan Banjir

Tubankab – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban terus melakukan pembersihan lumpur pascabanjir bandang yang menerjang Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Sabtu (04/01) sore.

Sejak Minggu-Selasa, personel BPBD bersama TNI, Polres Tuban, Tagana, Satpol PP dan Damkar, Ormas, dan masyarakat melakukan pembersihan endapan lumpur di beberapa lokasi terdampak.

Kalaksa (BPBD) Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengungkapkan banjir bandang yang terjadi diduga karena hujan lebat yang terjadi di wilayah Kecamatan Grabagan dan Rengel. Alhasil, debit air terlalu besar dan menyebabkan banjir di sekitar jalan depan Pasar Rengel dan sekitarnya. Banjir bandang membawa material endapan tanah menutupi jalan poros, pasar Rengel, pasar hewan, SMPN 1 Rengel, serta merusak satu rumah warga.

Sudarmaji menjelaskan Bupati Tuban, Aditya  Halindra Faridzky, S.E, memberi pengarahan kepada BPBD Tuban untuk melakukan penanganan banjir bandang. “Kami diinstruksikan untuk melakukan penanganan banjir secara cepat dan menyusun penanganan banjir jangka pendek, menengah, dan panjang secara komprehensif,” terangnya saat dihubungi via sambungan telepon seluler, Selasa (07/01).

Sebagai upaya penanganan banjir jangka pendek, personel BPBD Tuban bersama lintas sektor melakukan pembersihan pada beberapa lokasi terdampak. Pembersihan juga menyasar sungai dan saluran air yang menjadi lintasan banjir kemarin.

Sebagai upaya penanganan jangka menengah, lanjut Kalaksa, BPBD Tuban telah berkoordinasi dengan Dinas LHP Tuban untuk menyusun alternatif penanganan banjir. Rencananya, akan dibangun beberapa dam dan penahan air. “Langkah ini perlu dikaji lebih lanjut dengan melibatkan berbagai pihak,” jelasnya.

Mantan Camat Plumpang ini menjelaskan perlu adanya penanaman kembali pohon (reboisasi), terutama di wilayah dataran tinggi. Selain itu, perlu edukasi berkelanjutan kepada masyarakat perihal pentingnya merawat ekosistem sebagai upaya mitigasi bencana. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus