BUPATI APRESIASI KAPOLRES, INI SEBABNYA

Tubankab - Apresiasi dan rasa terimakasih diberikan oleh Bupati Tuban H. Fathul Huda kepada jajaran Polres Tuban. Apa pasal ? Instansi tersebut telah menginisisasi terselenggaranya acara Rapat Koordinasi Pilkada 2018, Dialog Masyarakat dengan Forkompimda, dan tokoh masyarakat serta anggota organisasi kemasyarakatan di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Kamis (01/02).

“Acara ini terselenggara bukan karena ada dasar perintah, namun dari kejelian Kapolres Tuban dalam melihat suatu masalah,” ungkap Bupati Tuban H. Fathul Huda saat membuka acara tersebut.

Seyogyanya, menurut Huda, pada hari ini juga terdapat acara serupa, yakni pengarahan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo terkait masalah pilkada, namun sebagai bentuk apresiasi darinya, acara yang dihelat di Surabaya tersebut diwakilkan kepada Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein.

Bupati dua periode ini juga menyanjung Kapolres Tuban AKBP Sutrisno HR sebagai tokoh dalam membangun kebersamaan. Sebab, perwira menengah asal Makasar tersebut selalu mengajak seluruh elemen mayarakat yang ada di Kabupaten Tuban.

Lebih jauh, bupati yang juga seorang ulama ini menuturkan, untuk urusan pilkada, Tuban termasuk daerah yang sangat kondusif. Hal ini dikarenakan karakter masyarakat Tuban yang cinta terhadap kedamaian. Bahkan, Huda mencontohkan bahwa Tuban termasuk kota industri dan memiliki buruh yang banyak, namun ketika Hari Buruh tidak pernah ada demo yang dilakukan oleh buruh.

“Kita harus pertahankan terus menerus karakter orang Tuban yang seperti ini,” pinta Huda.

Selain itu, Huda juga membeberkan, pada masa kejayaan Harun Ar-Rasyid, di mana dinastinya berlangsung lebih kurang selama 500 tahun. Untuk mewujudkan negara yang baik, terang Huda, salah satu hal yang harus dipenuhi adalah jaminan keamanan.

“Kita bisa lihat, di negara manapun, di kabupaten manapun, kalau di situ tidak ada jaminan keamanan, maka di situ tidak akan ada ketentraman. Oleh karena itu, keamanan itu menjadi hal yang wajib bagi kita,” jlentreh Huda.

Suami dari Qodriyah ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menganggap pilkada sebagai tujuan, akan tetapi merupakan kendaraan menuju tujuan. Sebab, sambungnya, apabila pilkada dipahami sebagai tujuan, maka semua elemen yang ada telah gagal untuk mancapai negara yang demokratis. (nanang wibow/hei).

comments powered by Disqus