Foto : Bupati Tuban H. Fatchul Huda (tengah/batik) saat menghadiri acara Gemarikan dan Gemarampai di Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak. (agus)

Bupati : Jika Ingin Berhasil, Bentuk Sistem Mata Rantai

Tubankab-Bupati Tuban Fathul Huda mengingatkan, agar Program Budidaya Lele Terintegrasi di Kecamatan Merakurak berhasil, harus menciptakan mata rantai.

Hal tersebut disampaikan bupati dalam sambutannya pada acara Gemarikan dan Gemarampai yang diadakan di Desa Sambunggede, Kecamatan Merakurak, Selasa (03/07).

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pula  Pencanangan Kecamatan Merakurak sebagai Kawasan Budidaya Lele.

“Selama ini banyak program budidaya lele yang dilaksnakan tetapi belum bisa membuahkan hasil maksimal. Hal itu karena tidak terlaksananya sistem mata rantai, di mana mulai dari pembibitan hingga pemasaran tersedia di situ,” terang bupati.

Dengan sistem tersebut, menurut bupati, ekonomi kerakyatan dan konsep integrasi dapat benar-benar berjalan. “Kalau kegiatannya terintegrasi dengan baik, pasti akan berhasil,” yakin bupati.

Ia  juga berjanji akan memantau secara pribadi dan mengawal program tersebut. “Saya akan kawal sendiri, jika berhasil, akan dikembangkan di beberapa kecamatan,” tutup bupati.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban M. Amenan menjelaskan, program tersebut merupakan program kerjasama antara Pemkab melalui DPP, PT. Semen Gresik, dan Universitas Brawijaya Malang, yang ditandai dengan penandatanganan MoU hari ini.

Dalam program tersebut, dari 19 desa di Kecamatan Merakurak, 13 desa di antaranya telah mengikuti, dan tergabung dalam Paguyuban Sumber Ikan, yang telah berdiri sejak Maret 2017 lalu.

Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak ekonomi kepada warga, dan menjadi pilot project di Kabupaten Tuban sebagai kawasan ikan terintegrasi.

Kawasan Budidaya Lele Terintegrasi tersebut memiliki luasan lahan 3.390 meter persegi, dengan jumlah kolam sebanyak 226.  Untuk menguatkan pengembangan kawasan tersebut, pendampingan juga akan diberikan  oleh Universitas Brawijaya Malang. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus