Foto : Bupati Tuban saat pemotongan pita dalam acara launching pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak dan resmikan Ruang Isolasi Covid-19 RSUD dr. R Koesma. (mct)

Bupati Launching Bakti Sosial Operasi Katarak dan Resmikan Ruang Isolasi Covid-19

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, S.E, me-launching pelaksanaan Bakti Sosial Operasi Katarak dan meresmikan Ruang Isolasi Covid-19 RSUD dr. R Koesma, Selasa (08/02).

Hadir pada kesempatan tersebut Forkopimda serta OPD terkait. Selain itu, seluruh Direktur Rumah Sakit, Kepala PBJS Kantor Bojonegoro, PT. Pertamina Filed Cepu, Direksi TPPI Tuban, Ketua Komatda Tuban serta Yayasan Paramitra.

Mas Bupati dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan bakti sosial operasi katarak yang melibatkan pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam pengurangan kasus kebutaan akibat katarak di Kabupaten Tuban. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan hingga ke tingkat desa. Mas Bupati melanjutkan, Komite Mata Daerah (Komatda) dapat bekerjasama dengan puskesmas juga perusahaan lain, agar bakti sosial tidak tersentra hanya di kota saja.

“Saya sering menemui lansia yang menderita katarak saat melaksanakan kunjungan ke desa-desa. Jadi kegiatan ini sangat bermanfaat, ” ungkap Mas Bupati.

Usai meluncurkan Bakti Sosial Operasi Katarak, Mas Bupati meresmikan ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr. R Koesma Tuban. Bersama Kapolres Tuban serta perwakilan Forkopimda lainnya, Mas Bupati meresmikan gedung isolasi Covid-19 yang berisi 8 ruang kamar perawatan dengan fasilitas berstandarisasi.

Mas Bupati mengatakan, ruang isolasi yang dibangun dengan standarisasi terbaik tersebut dapat menampung dua orang dewasa atau tiga pasien bayi dalam satu kamar. Adapun dana pembangunan menggunakan DAK serta DBHCHT dengan total anggaran Rp 6 miliar.

Lebih jauh Mas Lindra berpesan, agar ruang isolasi tersebut dapat dijaga dan dimanfaatkan secara optimal. “Meminta untuk dibangun itu gampang, tapi merawatnya itu susah. Jadi saya titip kepada RSUD untuk merawat dan memanfaatkan gedung ini dengan maksimal,” ujar Mas Lindra.

Lebih dari itu, Mas Bupati juga menyampaikan, jika penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban termasuk dalam kategori rendah. Meski begitu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penanganan Covid-19 termasuk varian baru Omicron adalah dengan percepatan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan.

Untuk vaksinasi, saat ini capaian vaksinasi usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 86 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 35 persen. Adapun untuk lansia, dosis pertama sudah mencapai 80 persen, sedangkan dosis kedua mencapai 53 persen. Ia berpesan agar percepatan vaksinasi terus digencarkan. “Kita terus genjot vaksinasi sampai tercapai targetnya,” tegasnya.

Mas Bupati berterimakasih kepada seluruh tenaga medis yang telah bekerja keras dalam menyukseskan program vaksinasi dan penanganan Covid-19. Mas Lindra berpesan agar tenaga kesehatan tetap menjaga kesehatan. “Rumah sakit harus menjamin keamanan dan kenyamanan tenaga medis dalam bekerja,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, Program Bakti Sosial Operasi Katarak bekerjasama dengan Komatda serta PT. Pertamina Field Cepu dan Yayasan Paramitra. Meskipun proses awal screaning diikuti oleh 60 orang, hanya 30 mata yang dapat dioperasi dalam kegiatan yang melibatkan tiga dokter tersebut. “Kalau mata, menghitungnya bukan orangnya, tapi jumlah matanya,” jelas Bambang.

Adapun terkait ruang isolasi Covid-19, Bambang mengungkapkan,  saat ini total ruang isolasi yang tersedia di Kabupaten Tuban berjumlah 200 kamar, tersebar di seluruh Rumah Sakit se Kabupaten Tuban, serta Tuban Sport Center.

Untuk ruang isolasi milik RSUD dr. R Koesma, tersedia 8 ruang isolasi baru lengkap dengan standarisasi pelayanan terbaik. “Selain itu, juga terdapat ruang isolasi biasa, ruang dengan ventilator, juga ruang isolasi ICU,” jelentrehnya.

Bambang menegaskan, saat ini angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban tergolong rendah. Hal ini juga didukung oleh capaian vaksinasi Kabupaten Tuban, di mana dari 38 kabupaten dan kota se Jawa Timur, untuk lansia masuk dalam 10 besar tertinggi. Sedangkan untuk anak menduduki posisi 9 di Jawa Timur.

Meski begitu, saat ini terdapat 10 kasus aktif positif Covid-19 dalam pengawasan Dinkes P2KB. “6 orang menjalani isolasi di rumah sakit, dan 4 dalam perawatan  medis,” tutup Bambang.

Sebagai informasi, per 8 Februari 2022,  kasus aktif lima teratas di Jawa Timur terjadi di  Surabaya, Sidoarjo, Malang Kota, Malang Kabupaten dan Gresik. Sedangkan lima terbawah adalah Tuban, Sumenep, Probolinggo, Pasuruan, serta Bojonegoro. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus