Bupati Tuban Kunjungi Desa Wisata Budaya, Dorong Pegiat Seni untuk Mendata Kekayaan Budaya
- 24 February 2022 18:17
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 829
Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., melakukan kunjungan kerja ke Desa Wisata Budaya yang berada di Desa Sukorejo,Kecamatan Parengan, Kamis (24/02). Dalam kunjungannya, Bupati Tuban menyaksikan seni pencak dor, kesenian wayang dan meninjau pembangunan infrastruktur SDN Sukorejo 1 dan SDN Kemlaten. Juga diserahkan bantuan rantangan bagi lansia yang kurang mampu.
Pada kesempatan ini, Mas Bupati berdialog dengan seniman, budayawan, dan warga desa setempat terkait pengembangan Desa Sukorejo. Tampak hadir pula jajaran pimpinan OPD terkait, Camat dan Forkopimka Parengan.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mendorong pegiat seni budaya di Kabupaten Tuban agar mendata kekayaan budaya yang ada. Selain itu, setiap karya harus dipatenkan sebagai hasil kekayaan intelektual, yang pada akhirnya akan menjadi royalti bagi pencetus hasil tersebut.
"Langkah tersebut sebagai bentuk pelestarian seni budaya agar tidak diklaim oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.
Menurut Mas Bupati, pelestarian budaya hendaknya dilakukan secara terus-menerus dari generasi ke generasi. Tidak hanya itu, seniman dan budayawan diharapkan mampu mengajarkan seni dan budaya di lembaga pendidikan mulai dari SD hingga SLTA.
“Pendidikan berbasis budaya akan menjadi pondasi dasar karakter masyarakat Kabupaten Tuban, sekaligus sebagai filter derasnya budaya asing yang tidak sesuai dengan keluhuran pekerti,’’ terangnya.
Mas Bupati Tuban menyatakan bahwa Pemkab Tuban berkomitmen menyediakan infrastruktur dalam berkesenian. Ke depannya, tiap desa di Kabupaten Tuban akan dikembangkan, fokus sesuai potensi masing-masing.
"Jika memang warga Desa Sukorejo berkomitmen menjadi desa wisata budaya, mari kita wujudkan bersama-sama. Harus benar-benar dikonsep, ditata, konkret dan berkesinambungan," tuturnya.
Saat ini tiap OPD kabupaten Tuban diberikan tanggungjawab untuk memiliki Desa Binaan agar mampu memunculkan potensi dan kearifan lokal. Adapun peranan OPD menjadi pembina, pendamping bagi masyarakat di desa binaan.
"Menjadi bapak atau ibu bagi warga desa binaan," sambungnya.
Hal tersebut selaras dengan program one Village, one product yang mampu menghasilkan nilai ekonomi bagi warga desa. Pengembangan desa binaan akan didukung dengan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan lebar, stan UMKM, dan peta lokasi desa. (m agus h/hei)