Covid-19 Masih Jadi Ancaman, Pemkab Tuban akan Pro Aktif
- 21 July 2021 17:46
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 672
Tubankab - Wakil Bupati Tuban H Riyadi, SH menyampaikan bahwa Pemkab Tuban akan pro aktif memantau perkembangan masyarakat, karena sampai hari ini Covid-19 masih menjadi ancaman dan tidak bisa disepelekan.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Tuban H. Riyadi, SH didampingi Sekretaris Daerah Tuban Dr. Ir. Budi Wiyana M.Si beserta jajaran Forkopimda Tuban usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual terkait Langkah Intervensi Untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 Jawa-Bali, yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi di ruang Rapat Dandang Wacono Setda Tuban, Rabu (21/07).
"Kami lintas sektor, Pemkab bersama TNI dan Polri terus mengedukasi masyarakat, memberi penyadaran secara persuasif karena kami tidak bisa memaksa, dan kami sadari bersama bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 tidaklah sama," ungkap Wabup asal Rengel ini.
Wabup Riyadi juga menerangkan bahwa saat ini masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 angkanya masih cukup tinggi. Oleh karena itu, Pemkab Tuban akan terus melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment).
"Karena 3T adalah langkah paling tepat untuk bisa mengetahui masyarakat yang benar-benar terpapar, sehingga dapat meminimalisir penularan kepada yang lainnya, dan bagi yang terkonfirmasi positif selanjutnya diberikan edukasi untuk dapat menjalani isolasi sebagai langkah yang paling aman," tegas Wabup.
Tidak lupa Wabup yang biasa disapa Kang Riyadi ini berpesan kepada masyarakat bahwa selain berusaha dengan menaati Prokes 5 M, juga tidak lupa untuk berdoa kepada Allah SWT agar selalu mendapatkan perlindungan dan dihindarkan dari Covid-19.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari RSUD dr. R. Koesma Tuban, dr. Erwin Era menerangkan bahwa dampak dari diberlakukannya PPKM Darurat oleh Pemerintah sudah mulai terasa. Di rumah sakit yang biasanya antrean pasien yang didiagnosa terpapar Covid-19 di IGD setiap harinya penuh, tetapi saat ini sudah mulai berkurang.
Erwin menambahkan, biasanya kondisi IGD sangat overload, sehingga banyak pasien yang saturasi oksigennya di bawah normal, terpaksa harus pulang lagi. Sebab, bed-nya tidak ada.
"Tetapi Alhamdulillah beberapa hari ini kondisi menjadi lebih baik, tekanan di rumah sakit dengan berkurangnya pasien dapat meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas, semoga kondisi ini tetap dapat terjaga dan semakin baik ke depannya," harapnya. (sofwan ali/hei)
Sumber : Media Center Tuban