CUACA EKSTRIM DIPERKIRAKAN MASIH SEPEKAN LAGI

Tubankab - BPBD Kabupaten Tuban mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadi cuaca buruk akhir-akhir ini, seperti gelombang tinggi dan angin kencang disertai hujan deras yang bisa menimbulkan korban jiwa maupun materi. Sebab, cuaca ekstrim diperkirakan masih terjadi hingga sepekan ke depan.

“Selama Februari, untuk gelombang tinggi sudah terjadi 2 kali, yang pertama di Desa Boncong, Kecamatan Bancar, kapal nelayan tenggelam, sedangkan yang kedua di Desa Bancarrejo, Kecamatan Bancar, mesin kapal mati mendadak dan kapal menabrak kapal yang lebih kecil,” terang Pram Supriadi, SH, selaku anggota Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Tuban ditemui wartawan di kantornya, Rabu (08/02).

Pram menjelaskan, meski masyarakat masih banyak yang belum memiliki telepon seluler yang canggih, relawan BPBD selalu memberikan informasi terkait lokasi-lokasi yang kemungkinan akan terjadi bencana, sesuai yang dirilis BMKG.

“Kalau sesuai edaran yang dirilis oleh BMKG, cuaca ekstrim yang sering terjadi selama ini akan bertahan hingga 13 Februari,’’ kata Pram.

Disinggung soal status Bengawan Solo, Pram menjelaskan, selama Januari kemarin sempat meningkat hampir mendekati siaga merah, namun hingga kini kondisi permukaan debit air Bengawan Solo masih normal.

BPBD Tuban, lanjut Pram, sudah konfirmasi dengan tim BPBD di Solo. Untuk saat ini Waduk Gajah Mungkur masih normal. Adanya kenaikan debit air diakibatkan oleh anak sungai yang mengkontribusi dan bermuara di sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

Anggota tim pecinta alam Universitas Sunan Bonang Tuban ini juga menambahkan bahwa BPBD selalu memonitoring melalui radio kamunikasi, sosial media, SMS dan telepon. Intinya, urainya, pihaknya selalu koordinasi dengan wilayah-wilayah yang terdampak abrasi dan gelombang tinggi.

“Kami tidak pernah berhenti untuk koordinasi terkait penanggulangan bencana, seperti BPBD provinsi, BPBD pusat dan juga BASARNAS,’’ tuntas Pram. (nng/hei)

comments powered by Disqus