Foto : Wabup Tuban saat berikan penghargaan kepada Daiah Risma. (dok)

Daiah Muda Risma Terima Penghargaan Dari Pemkab Tuban, Ini Prestasinya

Tubankab – Pemerintah Kabupaten Tuban memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Siti Nur Lutfiatul Karisma, daiah muda asal Kecamatan Senori. Penghargaan itu diberikan atas prestasinya meraih Juara II Nasional dalam ajang Akademi Sahur Indonesia (Aksi) Indosiar 2025. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, Kamis (15/05) sebagai bentuk kebanggaan atas kontribusi Risma dalam mengharumkan nama daerah di kancah nasional.

“Ini bukti nyata bahwa generasi muda Tuban mampu berprestasi di tingkat nasional. Kami sangat bangga dan akan terus mendukung potensi pemuda-pemudi daerah di berbagai bidang, termasuk dakwah dan keagamaan,” ujar Wabup.

Risma, yang kini menempuh pendidikan semester 6 di UIN Sunan Ampel Surabaya, tampil memukau selama kompetisi Aksi 2025 yang tayang di Indosiar sepanjang bulan Ramadan. Ia berhasil mencapai grand final dan menempati posisi runner-up setelah melewati proses panjang, mulai dari audisi daring, seleksi ketat, hingga karantina dan pembekalan intensif selama 40 hari di Jakarta.

Perjalanan Panjang : Dari Desa Wanglukulon ke Panggung Nasional

Risma lahir di Desa Wanglukulon, Kecamatan Senori, pada 17 November 2003. Sejak usia 3 tahun, ia sudah diperkenalkan pada dunia mengaji dan dakwah oleh orang tuanya, Kacung Ahmad Muzammil dan Ulfayati. Sang ayah, yang juga seorang guru ngaji, memberikan pembinaan dini dan mencarikan guru serta mengikutkannya dalam berbagai kursus demi mengasah bakat putrinya.

"Sejak kecil saya memang suka lomba. Rasanya seperti hobi. Saya menikmati prosesnya karena memang menyukai bidang yang saya tekuni saat ini,” tutur Risma kepada reporter tubankab, Sabtu (17/05).

Orang tua tak pernah lelah memberikan dukungan, baik secara moral maupun materi. Dukungan itu diperkuat oleh lingkungan pendidikan tempat Risma belajar dan berkembang. Saat duduk di bangku TK sampai MA di Sunatunnur Senori, ia rutin mewakili sekolah dalam lomba-lomba keagamaan. Begitu juga di TPQ Al-Alawiyah Senori, Risma kerap diikutsertakan dalam kompetisi di berbagai tingkatan.

“Pondok An-nihayah Senori juga banyak memberi ruang bagi saya untuk berkembang, terutama sejak MTs. Ketika kuliah di Uinsa dan nyantri di Pondok Al-Jihad Surabaya, saya makin dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang sudah saya pelajari sejak kecil,” jelasnya.

Dalam ajang Aksi 2025, Risma menjadi salah satu peserta yang paling konsisten. Ia tampil sebanyak sembilan kali sepanjang Ramadan, menyampaikan dakwah dengan gaya yang santun, tegas, dan menyentuh. Meski kompetisi berlangsung ketat, Risma mengaku selalu menanamkan prinsip : tampil terbaik, apapun hasilnya.

“Yang penting saya maksimal. Kalau pun tidak lolos, saya tetap pulang dengan kepala tegak karena sudah memberikan yang terbaik,” ucapnya mantap.

Risma menegaskan bahwa keberhasilan bukan semata soal bakat, tetapi tentang kemauan untuk berproses dan belajar. Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi generasi muda Tuban agar tidak takut mencoba dan terus menggali potensi diri.

“Jangan pernah merasa tidak bisa. Semua orang punya kelebihan masing-masing. Kalau saya bisa mewakili Tuban, teman-teman juga pasti bisa sukses di bidang lain. Jangan berputus asa, tetap semangat,” pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya menghargai setiap proses dan mengiringi usaha dengan doa. “Kalau usaha tanpa doa, itu sombong. Tapi kalau doa tanpa usaha, itu bohong. Dua-duanya harus seimbang,” katanya.

Tak lupa, Risma juga menyampaikan rasa terima kasih secara khusus atas perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah.

“Saya sangat berterima kasih kepada Mas Bupati Aditya Halindra Faridzky beserta jajaran Pemkab Tuban. Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi saya untuk terus belajar, berdakwah, dan berkontribusi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Kini, dengan segudang pengalaman, Risma tak hanya menjadi kebanggaan keluarganya, tetapi juga simbol semangat dan harapan bagi generasi muda Tuban. Semoga jejak langkahnya mampu menginspirasi banyak anak muda untuk terus berprestasi, mengabdi, dan mengangkat nama daerah di tingkat nasional maupun internasional. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus