DEMI PECAHKAN REKOR MURI, LAPAS GELAR LOMBA BALAP TEROMPAH

Tubankab – Sebanyak 382 penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tuban turut memeriahkan suasana Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71, dengan mengikuti Lomba Balap Terompah yang digelar di halaman Lapas Tuban, Senin (15/08).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seluruh Indonesia sesuai dengan perintah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI, guna memecahkan Rekor MURI dan tersambung secara langsung melalui video conference dengan kegiatan di Kemenkumham RI.

Pemecahan rekor Muri disaksikan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly melalui aplikasi zoom secara live yang terkoneksi dengan Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di seluruh Indonesia, yang dipusatkan di Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang, Jakarta Timur.

Anton, salah seorang warga binaan penghuni Lapas kelas II B Tuban yang mengikuti Lomba Balap Terompah mengatakan, sangat senang bisa berpartisipasi dalam rangka memeriahkan HUT RI ini meskipun dari dalam Lapas.

“Lomba ini memerlukan kekompakan. Jadi 1 regu yang terdiri dari 5 orang harus bisa bareng, kalau tidak bareng bisa jatuh,” terang Anton yang meraih juara 3 Lomba Balap Terompah ini.

Sementara itu, Kepala Lapas kelas II B Tuban, RB. Danang Widiyawan, menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, bukan hanya warga binaan (narapidana) tapi juga diikuti oleh seluruh petugas dan pegawai, serta dari teman-teman wartawan Tuban yang turut ikut serta.

“Semua membaur menjadi satu dan tidak ada jarak antara petugas dan narapidana, untuk menyemarakkan Kemerdekaan RI ke 71 tahun ini sesuai dengan arahan Menteri Kemenkumham RI dalam suasana nasionalisme membangun nilai karakter bangsa penuh kebersamaan, dengan mengangkat lomba tradisional asli Indonesia,” terang Kalapas yang baru 1,5 bulan di Tuban.

Danang menambahkan, setiap daerah diminta menonjolkan kebudayaan masing-masing. Di Kabupaten Tuban yang berjuluk “Bumi Wali”, maka peserta lomba berpakaian ala santri dengan memakai sarung dan peci. (nul/hei)

comments powered by Disqus