Foto : Dinkes P2KB Tuban saat gelar koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). (chusnul)

Deteksi Dini PTM, Dinkes P2KB Ajak Masyarakat Skrining Minimal Setahun Sekali

Tubankab - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban menggelar koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM), di lantai 3 ruang rapat RH Ronggolawe Setda Tuban, Selasa (04/07).

Kegiatan yang dihadiri sedikitnya 120 undangan dari unsur OPD, camat, kepala Puskesmas dan puluhan kader kesehatan itu sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan PTM di Kabupaten Tuban.

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Esti Surahmi usai membuka acara mengatakan, selain menangani penyakit menular, PTM juga menjadi program yang perlu dikuatkan dan saat ini selalu melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat, seperti diabet, ODGJ, hipertensi, kanker rahim dan beberapa PTM lainnya.

"Ini perlu dikuatkan pada bagian pelayanan primer dan camat menyadarkan masyarakat agar pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melalui gaya hidup sehat. Sebab penyakit-penyakit itu sebenarnya bukan penyakit, tapi dipengaruhi pola perilaku hidup tak sehat," imbuh Esti.

Untuk itu, Esti menekankan perlunya promosi yang dilakukan semua pihak untuk menggerakkan kegiatan-kegiatan di wilayahnya yang mendukung PHBS. Adapun yang menjadi atensi dan perlu diwaspadai, berdasarkan evaluasi Dinkes P2KB seperti kasus diabet.

"Kasus diabet itu meningkat dan perlu diwaspadai. Sebab dulunya hanya menyerang usia tua, namun sekarang bergeser pada usia muda," bebernya.

Artinya, lanjut Esti, dari masalah ini dapat disimpulkan gaya hidup anak muda yang perlu dikendalikan, karena itu yang menjadi atensi dan promosi yang luar biasa secara masif.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, maka program pencegahan dan pengendalian PTM dapat optimal dan masif di seluruh komponen masyarakat. Sehingga derajat kesehatan dapat naik, sebab pencegahan itu jauh lebih baik.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes P2KB Tuban, Atiek Supartiningsih menambahkan, PTM ini meliputi ODGJ, hipertensi, diabetes melitus, dan skrining usia produktif usia 15 - 59 tahun.

"Dari 4 PTM ini yang belum memenuhi capaian, yaitu hipertensi. Artinya belum semuanya terdeteksi dan terlayani," beber Atiek.

Sehingga, dengan mengundang camat, kepala Puskesmas dan kader diharapkan program pencegahan penyakit tak menular bisa tercapai dan optimal.

"Di antaranya dengan adanya Posyandu, di situ ada skrining untuk mendeteksi adanya gejala hipertensi dan diabet agar segera ditangani dan ditindaklanjuti," harapnya.

Melalui pos pelayanan terpadu di desa atau kecamatan, lanjut Atiek, di situ ada pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, cek gula darah, kolesterol. Sehingga diharapkan masyarakat antusias untuk check up melalui fasilitas ini.

"Jika sebelumnya kurang optimal, diharapkan tahun ini lebih optimal. Dan kita mengimbau kepada masyarakat agar datang ke pos pelayanan terpadu," sarannya.

"Jangan menunggu sakit untuk skrining, tapi ada upaya kesadaran sendiri untuk memeriksakan dirinya," timpal Plt. Kadinkes P2KB Tuban itu.

Dari hasil pertemuan ini, lanjut Atiek, ke depan muncul rancangan Perbup agar pelayanan di kecamatan atau desa tentang PTM dapat segera diatasi.

"Targetnya minimal setiap tahun masyarakat dapat melakukan skrining atau deteksi dini," pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus