Foto : BKPSDM saat gelar diklat manajemen pengelolaan perpustakaan. (chusnul)

Diklat Manajemen Pengelolaan Perpustakaan, BKPSDM : Pengelola Perpustakaan Harus Berbasis Pustakawan

Tubankab - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tuban menggelar diklat manajemen pengelolaan perpustakaan bagi tenaga pengelola perpustakaan tingkat SLTP.

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Esti Surahmi usai membuka acara menyatakan kegiatan ini adalah pembukaan diklat pengelolaan perpustakaan sekolah khususnya SLTP yang diselenggarakan di ruang pertemuan Dispersip Tuban, Senin (10/07).

"Ini dalam rangka mengembangkan kompetensi petugas pengelola perpustakaan, sebab tata kelola perpustakaan itu ada aturannya sendiri," terangnya.

Sebab, aturannya itu meliputi bagaimana menginventarisasi, mengklasifikasi, mengumpulkan dan mencari yang berkaitan perpustakaan.

"Ini sebagai syarat untuk akreditasi sekolah, sebab memang standarnya harus seperti itu," imbuh Esti.

Ia menjelaskan, diklat ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan, namun saat ini masih prioritas sekolah yang akan melaksanakan akreditasi.

"Kita berharap seluruh pengelola perpustakaan SLTP di Kabupaten Tuban diharapkan sudah dapat terbekali pengetahuan yang baik," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Kompetensi Aparatur pada BKPSDM Tuban, Agus Heru Purnomo menambahkan, diklat ini dilaksanakan selama 5 hari dengan jumlah peserta 30 orang pengelola perpustakaan sekolah.

"Ini untuk menyongsong tahun 2024 agar sesuai target ada 24 SLTP terakreditasi A, sebab saat ini baru sekitar 3 sekolah," beber Agus.

Diakuinya, sebelum diklat ini, BKPSDM telah melaksanakan relaksasi bagi kepala sekolahnya, kemudian saat ini dilaksanakan diklat khusus pustakawan.

"Ini tahapannya untuk pemenuhan 24 SLTP terakreditasi A, sehingga SDM pengelola perpustakaan tidak boleh dirangkap dengan jabatan guru lainnya," tegasnya.

Sebab, menurutnya, pengelola perpustakaan itu harus berbasis pustakawan, baik itu ASN maupun non-ASN tidak menjadi masalah.

"Selama 2 hari diklat di sini, setelahnya ada lokus penelitian di SLTP Singosari, Malang," pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus