DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEMBANGKAN PROGRAM UBSUS-SIWAB

Tubankab - Meski Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban berubah nama menjadi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, implementasi cakupan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut tetaplah sama.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, Ir. M. Amenan ketika ditemui di kantornya, Senin (10/04) menyampaikan, sebagai tindaklanjut dari program Pemerintah Kabupaten Tuban, one agency one innovation, pihaknya saat ini fokus mengembangkan bidang peternakan berupa percepatan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UBSUS-SIWAB) yang bertujuan menambah populasi imseminasi buatan (IB) pada hewan ternak sapi, dengan akseptor 100 ribu dan target sapi bunting sebanyakn 88 ribu tahun ini.

Dia melanjutkan, asumsinya untuk target Mei 2018, pihaknya sudah mampu mencapai tambahan sapi Rp.100 ribu dengan cara mengarahkan bantuan program hibah kepada peternak, dan pengadaan sapi bunting usia 6 bulan.

“Harapannya setelah 3 bulan hibah itu diberikan, maka jumlah populasi akan bertambah secara langsung,” ucap mantan Kabag Kesra Pemkab Tuban ini.

Inovasi lain yang dikembangkan, pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan Universitas Brawijaya (UB) Malang untuk pengembangan Cluster Kawasan Breeding, yaitu suatu kawasan di mana masyarakat mau mengembangkan budidaya ternak. Kelebihannya, ujar Amenan, dengan menyuntikkan straw atau sperma beku kepada hewan sapi, maka sekali suntik hasilnya kembar.

“Ini nanti akan dilakukan kepada 50 sampai 100 sapi, sehingga populasinya akan meningkat 2 kali lipat,” kata Amenan.

Pihaknya juga akan mengaktifkan para dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan kepada hewan ternak yang reproduksinya terganggu, pada sapi yang potensi produktif. Sehingga, sapi yang diketahui ada gangguan reproduksi akan dilakukan pengobatan sampai sembuh untuk menambah populasi sapi yang bisa bunting dan melahirkan.

Selain itu, lanjutnya, inovasi yang saat ini digalakkan dinasnya di bidang perikanan, yaitu optimalisasi/sinkronisasi gerakan makan ikan dan gerakan makan telur serta minum susu, bekerjasama dengan pihak ketiga asal Jakarta, dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan penyadaran pada ibu-ibu agar memberikan menu makan pada anak-anaknya, berupa ikan, telur, dan susu.

“Dalam waktu dekat akan kita launching di pendopo dengan melibatkan 1.500 siswa terkait kegiatan tersebut, dan lomba cipta menu masakan bahan baku ikan lele,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, adanya kesadaran ibu-ibu atau anak-anak untuk mengkonsumsi ikan. Selain itu, untuk menciptakan peluang demi meningkatkan pemasaran jika konsumsi masyarakat meningkat.

Berikutnya, pihaknya akan mengembangkan inovasi kawasan budidaya ikan lele terintegrasi di Kecamatan Merakurak, Jenu dan Tuban, melalui kelompok budidaya ikan (Pokdakan) dengan alasan ketiga kawasan tersebut merupakan pusat perkembangan ekonomi baru dengan munculnya perumahan-perumahan dan kawasan industri.

Disinggung terkait target dan capaian, pihaknya mengaku sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Tuban secara sistemik, sehingga program-program yang akan datang tidak akan keluar dari sistem yang telah dibuat dan direncanakan. Sehingga, IKU peningkatan populasi sapi dan peningkatan produksi bisa terlaksana sesuai target. (nul/hei)

comments powered by Disqus