Foto : Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tuban Hj Nur Janah saat tinjau simulasi sekolah darurat. (chusnul)

Dinsos P3A dan Tagana Fasilitasi Simulasi Sekolah Darurat dan Try Out UN

Tubankab - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban melaksanakan kegiatan simulasi sekolah darurat dan try out Ujian Nasional (UN) bagi sekolah yang ada di bantaran Bengawan Solo, tepatnya di lapangan SDN Kenongosari, Kecamatan Soko, Kamis (28/02).

Kegiatan yang diikuti ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut juga dihadiri jajaran Forkopimcam Soko, jajaran guru dari sekolah masing-masing dan tokoh masyarakat, serta beberapa stakeholder terkait.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban Hj Nur Janah, SH, MM, dalam arahannya menyampaikan, di pemerintah pusat sudah ada kerjasama antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan untuk memenuhi hak anak melalui program Tagana Masuk Sekolah (TMS).

“Di Tuban sudah ada Perda tentang Perlindungan Anak, yaitu Perda Nomor 26 tahun 2018, Alhamdulillah di 2018 Kabupaten Tuban telah mendapatkan Predikat Kabupaten Layak Anak (KLA),” ucapnya bersyukur.

Pihaknya berharap, semua sekolah di wilayah Kecamatan Soko khususnya, dan di seluruh Kabupaten Tuban pada umumnya, bisa menjadi sekolah yang layak anak, ramah kepada anak dan sebagainya.

Sementara itu, Arifin Kabrianto perwakilan dari Dinas Pendidikan mengimbau, Try Out Ujian Nasional ini yang terpenting adalah kejujuran. “Saya berharap anak-anak mengerjakan dengan jujur dan tidak menyontek,” serunya di hadapan para siswa.

Di tempat yang sama, M. Zainuri, Koordinator Tagana Kabupaten Tuban dalam laporannya mengatakan, acara ini diikuti oleh 17 lembaga SD dan MI, terdiri dari 10 SD dan 7 MI dari 8 desa di Kecamatan Soko yang terdampak bencana banjir luapan Bengawan Solo, dengan jumlah Total 338 siswa-siswi.

“Sekolah darurat ini adalah sebagai solusi bagi anak agar bisa belajar walaupun dalam keadaan ada bencana, yang sekolahnya tidak bisa ditempati,” pungkas pria yang juga aktivis ini. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus