Foto : Kepala Bidang Pengembangan, Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinsos, P3A Tuban Rita Zahara Afrianti, AP. (tauviq)

Dinsos P3A Lakukan Inovasi Aplikasi Untuk Pendataan PMKS

Tubankab - Guna maksimalkan pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Kabupaten Tuban, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) Kabupaten Tuban, saat ini tengah melakukan inovasi aplikasi agar bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

“Pendataan PMKS ini dilakukan setiap tahun sekali. Kami punya tim di masing-masing kecamatan untuk membantu menginputkan data PMKS tersebut, yaitu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan operator desa,’’ jelas Kepala Bidang Pengembangan, Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinsos, P3A Tuban Rita Zahara Afrianti, AP, kepada reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Kamis (23/08).

Rita, begitu sapaan akrabnya mengatakan, terdapat 28 kategori atau jenis PMKS yang dapat diinputkan pada aplikasi yang diberi nama PMKS tersebut. Seperti balita terlantar, anak jalanan, dan lain sebagainya. “Jadi kita update setiap tahun, karena mungkin ada yang meninggal, pindah tempat tinggal dan lain sebagainya,” ucap Rita.

Sementara itu, dijelaskan Rita, aplikasi PMKS tersebut saat ini masih berupa aplikasi biasa untuk input data dan belum bersifat online. Oleh sebab itu, Rita melanjutkan, dikarenakan perlu adanya inovasi serta untuk kemudahan akses dan kevalidan data, saat ini pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tuban, agar aplikasi tersebut bisa diakses secara online. “Agar mudah diakses oleh masyarakat yang memerlukan data tersebut seperti LSM dan mahasiswa tingkat akhir,” jelasnya.

Rita juga menyampaikan bahwa saat ini, pihaknya telah menginformasikan kepada Diskominfo Tuban, terkait gambaran aplikasi yang pihaknya inginkan.

Namun, dijelaskan Rita, pihaknya mendapat sedikit hambatan terkait pendataan yang dilakukan oleh beberapa oknum operator desa yang mengirim data PMKS tersebut, sama persis dengan data PMKS pada tahun sebelumnya.

Oleh sebab itu, Rita meminta agar beberapa oknum operator desa yang memandang pendataan tersebut sebelah mata atau tidak penting, untuk selalu mengirim data PMKS dengan kevalidan data yang lebih diperhatikan setiap tahunnya.

“Semestinya apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tidak mungkin jumlah seperti pengemis dan pemulung sama setiap tahunnya,” tutup Rita. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus