Foto : Panen padi serentak di 16 provinsi termasuk Tuban. (agus)

Dipimpin Presiden Prabowo, Wabup dan Forkopimda Tuban Panen Raya Padi

Tubankab - Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono bersama Forkopimda Tuban melakukan panen raya padi di Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Senin (07/04). 

Hadir pada kesempatan ini, Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto, perwakilan Bulog, Gapoktan, dan petani sekitar.

Panen raya ini menjadi rangkaian Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi bersama Presiden RI, Jend (Purn) Prabowo Subianto di Majalengka, Jawa Barat.

Usai panen raya, Wabup Tuban, Joko Sarwono mengungkapkan  Pemkab Tuban berkomitmen mendukung pemerintah pusat dalam upaya mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan. Kabupaten Tuban memiliki potensi cukup besar dalam optimalisasi pertanian padi dan jagung. "Di tingkat provinsi Jawa Timur, Kabupaten Tuban menjadi salah satu penyokong ketahanan pangan," ungkapnya. 

Lebih lanjut, program ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat telah diselaraskan pada penyusunan RPJMD Kabupaten Tuban. Pemkab Tuban telah menetapkan program ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah, seiring dengan pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM, dan penguatan ekonomi berbasis kerakyatan. 

Wilayah Kabupaten Tuban yg dilintasi Bengawan Solo menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat untuk memaksimalkan produktivitas padi. Wabup Tuban menjelaskan Pemkab Tuban akan mengembangkan program hilirisasi pertanian di wilayah DAS Bengawan Solo. Langkah tersebut ditempuh dengan memanfaatkan teknologi alsintan terbaru, pembangunan infrastruktur pertanian, dan pengembangan SDM. Selain itu, juga dilakukan penguatan koordinasi lintas sektoral bersama Kodim, Polres, Bulog, dan Gapoktan. "Harapannya, ikhtiar yang dijalankan bersama-sama akan mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan nasional," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto menyebutkan produksi pertanian padi Kabupaten Tuban di tahun 2024 mencapai 523.067 ton GKG. Di samping itu, Luas Tambah Tanam di 2024 mencapai 109.533 hektare. "Adapun luas panen padi bulan Maret 16.639 hektare dengan perkiraan provitas 62,199 menghasilkan produksi 103.493 ton," jelasnya. 

Eko Julianto menambahkan pihaknya mendorong petani untuk memanfaatkan pupuk bersubsidi dan bantuan pemerintah lainnya. Petani dan Gapoktan dapat berkoordinasi dengan penyuluh pertanian di tiap kecamatan untuk memastikan ketersediaan pupuk dan bantuan pertanian lainnya. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus