Diskominfo SP Tuban Imbau Masyarakat Waspadai Kejahatan Siber Selama Idulfitri 1446H
- 27 March 2025 14:38
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 103
Tubankab - Menjelang Idulfitri 1446 H, Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Tuban mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kejahatan siber yang cenderung meningkat selama libur Lebaran.
Kepala Diskominfo SP Tuban melalui Kepala Bidang Statistik dan Persandian, Awang Kusumo, menjelaskan bahwa aktivitas digital yang meningkat pada periode ini sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan daring, phishing, dan pencurian data pribadi.
“Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), anomali trafik siber cenderung meningkat drastis menjelang hari raya, dengan intensitas serangan yang mencapai puncaknya beberapa hari sebelum Lebaran,” terangnya, Kamis (27/03).
Adapun modus yang sering ditemui adalah penyebaran promo palsu melalui pesan singkat yang mengandung tautan berbahaya atau file APK berisi malware. Selain itu, modus penipuan QRIS juga semakin marak, yakni pelaku menempelkan kode QRIS palsu pada kotak amal dan situs belanja daring untuk mengalihkan dana ke rekening pribadi mereka. Taktik lain yang digunakan adalah pesan "Salam Lebaran" yang berisi tautan berbahaya, penyamaran sebagai kurir e-commerce untuk mencuri data pribadi, serta serangan "Juice Jacking" yang memanfaatkan koneksi USB di tempat umum untuk menyisipkan malware.
Untuk mengurangi risiko, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu memeriksa keaslian situs atau aplikasi sebelum mengunduh atau melakukan transaksi. Menggunakan jaringan yang aman, menghindari akses ke data sensitif melalui Wi-Fi publik, serta memanfaatkan metode pembayaran resmi juga dapat membantu menghindari ancaman siber. Selain itu, masyarakat disarankan untuk tidak menggunakan stasiun pengisian daya USB gratis di tempat umum dan menghindari pemakaian kabel yang tidak diketahui asal-usulnya.
Jika menjadi korban phishing atau penipuan daring, tegasnya, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah memblokir kontak pelaku, memeriksa mutasi rekening, dan segera melaporkan kejadian tersebut ke bank serta pihak berwenang. Jika perangkat terkena malware, pengguna disarankan untuk memutus koneksi internet, menghapus aplikasi mencurigakan, serta mengganti kata sandi dan mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA). Jika akun diretas, segera ubah kata sandi dan laporkan kejadian tersebut ke penyedia layanan terkait.
Sebagai bagian dari upaya mitigasi ancaman siber, jelas Awang, Tim Tanggap Insiden Siber (TiTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Tuban, memiliki peran penting dalam menjaga keamanan informasi di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat luas.
“Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kejahatan digital dan penerapan langkah-langkah preventif yang tepat, masyarakat dapat menjalani momen Lebaran dengan lebih aman, tanpa harus menghadapi gangguan akibat serangan siber yang semakin canggih dan kompleks,” pungkas Awang. (yavid rp/hei)