Disnakerind Fasilitasi Puluhan Pengrajin Batik dengan Sertifikasi Kompetensi Profesi Batik
- 08 May 2023 14:43
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 452
Tubankab - Guna meningkatkan keterampilan dan kapasitas pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) batik, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Kabupaten Tuban memfasilitasi kegiatan sertifikasi kompetensi profesi batik dari BBKB Yogyakarta.
Kepala Disnakerind Tuban, Sugeng Purnomo saat dikonfirmasi menyampaikan, selama dirinya menjabat sedikitnya 20 pelaku IKM batik telah mengikuti sertifikasi kompetensi profesi batik.
"Kita fasilitasi mereka dalam hal ini, pada 2022 sebanyak 10 orang dan pada 2023 sebanyak 10 orang," terangnya, Senin (08/05).
Meski begitu, secara bertahap dinas yang dipimpinnya akan terus komitmen untuk membekali bagi IKM batik yang belum bersertifikasi. Sebab, kata dia, sedikitnya ada 40 IKM batik di Kabupaten Tuban yang belum bersertifikasi.
"Ke depan, harapannya IKM batik di Tuban mendapatkan sertifikasi semua," timpal mantan Camat Kerek itu.
Sementara itu, JF Kasi Non-Agro pada Disnakerind Tuban, Yoyok Imam Santoso menambahkan, dalam proses sertifikasi ini pihaknya melakukannya secara door to door atau jemput bola ke IKM batik.
IKM batik tersebut, kata Yoyok, berasal dari Kerek, Tuban Kota, Palang, Semanding yang kuota 2022. Kemudian yang kuota 2023 berasal dari Kerek, Senori, dan Widang.
"Itu sesuai kriteria dan permintaan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, lalu kita kirim ke sana," sambung Yoyok.
Sehingga, lanjut Yoyok, pengrajin batik yang sudah memiliki legalitas masing-masing dapat mengembangkan sesuai pasar yang lebih luas.
"BBKB di Yogyakarta itu di bawah Kementerian Perindustrian. Setelah lulus mereka mendapat 2 sertifikat, yaitu dari balai besar dan dari kementerian," timpal dia.
Dalam sertifikasi itu, para pengrajin batik dibekali dengan membatik, merancang, pewarnaan sesuai keahlian yang dipilih.
"Setelah mengikuti sertifikasi ini, para IKM batik terus kita monev sejauh mana perkembangannya," Yoyok menegaskan.
Harapannya, para IKM batik yang sudah mendapat sertifikat ini dapat menularkan ilmunya kepada pengrajin lainnya dengan menjadi tutor atau instruktur.
Yoyok juga menyampaikan, prospek IKM batik di Kabupaten Tuban sangat luas. Sebab telah diakui skala nasional maupun internasional.
"Batik itu sudah membudaya, pemasarannya batik Tuban sendiri untuk tingkat nasional sudah diakui, sedangkan untuk tingkat internasional sudah menembus pasar Singapura dan China," akunya. (chusnul huda/hei)