DKI MINTA HATI-HATI GUNAKAN KOMPUTER BERJARINGAN INTERNET

Tubankab - Maraknya virus Ransomware WannaCry belakangan ini membuat masyarakat di dunia merasa ketakutan, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya, virus tersebut mampu menginfeksi komputer melalui jaringan internet. Bahkan, virus yang juga punya nama WannaCrypt tersebut juga bisa mengunci komputer, serta file-file yang ada di dalamnya, hingga tak bisa dibuka atau diakses.

Kian menyebarnya virus tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi (DKI) Kabupaten Tuban mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati saat menggunakan komputer yang berjaringan internet.

“Kami imbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan melakukan serangkaian upaya tindakan pencegahan ransomware, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor,’’ tutur Plt Kabid Komunikasi dan Informasi Publik DKI Kabupaten Tuban, Imaduddin kepada wartawan di kantornya, Selasa (16/05).

Untuk mengantisipasi serangan tersebut, berikut langkah sederhana yang disarankan DKI Kabupaten Tuban : ketika menyalakan komputer Windows yang terhubung dengan server atau jaringan kantor, sebaiknya cabut kabel LAN atau yang terkoneksi ke Wi-Fi, lakukan backup data ke storage terpisah, pindahkan data ke media yang tak terhubung ke internet atau komputer dengan sistem operasi Mac OS dan Linux, karena WannaCry ini khusus menyerang Windows - Update anti-virus - Update security pada Windows dengan instal Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft.

Selain itu, DKI juga menyatakan penularan dapat terjadi lewat penyebaran file attachment di email dan link ke situs mengandung malware. Oleh karena itu, para pengguna internet patut waspada dalam membuka file atau link saat berselancar.

“Sejauh ini belum ada solusi yang paling cepat, dan jitu untuk mengembalikan berkas data yang sudah terinfeksi ransomware,’’ jelas Imaduddin.

Dia menyarankan bagi yang sudah terinfeksi untuk memutuskan sambungan internet dari komputer agar penyebaran ransomware terhenti dan tidak menjangkit komputer lain. Jika ada warga yang sudah jadi korban, pihaknya menyarankan agar tidak memberi uang tebusan, karena belum tentu si peretas akan memberikan akses lagi ke dokumen yang sebelumnya tersandera.

Sebagaimana diberitakan di banyak media, virus ransomware juga terjadi di Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita yang berlokasi di Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, mengatakan ada sistem antrean atau sistem pembayaran rumah sakit tersebut yang terkunci oleh WannaCry, dan membuat petugas tidak bisa membuka data.

Kemenkominfo, kata Rudi, tengah berupaya membantu memulihkan sistem jaringan komputer dan server di kedua rumah sakit tersebut. Kemenkominfo juga tengah bekerja sama dengan pihak lain, termasuk kementerian kesehatan, dalam menyelesaikan masalah ini.

"Tim Kominfo juga telah membantu rumah sakit yang terkena dampak ini untuk memulihkan sistem mereka," tutur Rudi. (wan/hei)

comments powered by Disqus