Dukung Program Swasembada Pangan, DKP2P Tuban Siap Kawal Hasil Panen Petani
- 13 January 2025 16:43
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 164
Tubankab - Pemerintah Republik Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus berupaya mewujudkan swasembada pangan. Oleh karena itu, Presiden Prabowo melarang impor jagung dan beras.
"Menteri Pertanian berdasarkan saran dari presiden telah melarang adanya impor jagung dan beras," tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto, Senin (13/01).
Sebagai gantinya, timpal Eko, semua hasil panen petani harus diserap demi terwujudnya swasembada pangan, baik gabah maupun jagung.
"Sudah ada instruksi, mulai panen nanti harus diserap oleh Bulog," serunya.
Ia menimpali, dari hasil rapat terbatas sudah diputuskan dan disepakati untuk harga gabah pada angka kisaran Rp 6.500 dan jagung kisaran Rp 5.500.
"Saya rasa angka itu cukup kompetitif untuk menyerap hasil panen para petani. Dan yang ditugaskan ini adalah Bulog," ia memastikan.
Sedangkan DKP2P akan berkoordinasi aktif dengan Bulog terkait instruksi dari Menko Bidang Pangan RI. Jika ada informasi petani kesulitan menjual hasil panen, pihaknya akan menampung dan melakukan koordinasi dengan Bulog Bojonegoro.
"Otomatis kita akan kawal ini sebagaimana instruksi Menko Bidang Pangan," pungkas Eko. (chusnul huda/hei)