Foto : Warga Desa Gesik Harjo saat gelar acara Dus-dusan. (dadang)

Dus-Dusan, Tradisi Warga Gesikharjo yang Tetap Terjaga Kelestariannya

  • 07 April 2025 15:23
  • Heri S
  • Umum,
  • 71

Tubankab - Masyarakat pesisir utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur, masih memegang erat tradisi leluhur yang digelar setiap tahun usai Lebaran Ketupat. Tradisi yang dikenal dengan nama Dus-Dusan ini berlangsung di Pantai Gesikharjo, Kecamatan Palang, dan diikuti ratusan warga dari berbagai usia, Senin (07/04).

Sejak pagi, warga berbondong-bondong datang ke pantai setelah mengikuti tasyakuran di masjid desa setempat. Suasana pantai yang biasanya tenang pun mendadak ramai dengan warga yang bersiap menjalani ritual mandi laut bersama. Kegiatan ini diyakini sebagai wujud syukur atas limpahan berkah serta sebagai bentuk tolak bala.

Kepala Dusun Gesikharjo, Sukardi, menjelaskan bahwa Dus-Dusan telah menjadi tradisi yang berlangsung turun-temurun dan tetap dilestarikan hingga kini.

“Dus-Dusan ini merupakan bagian dari adat istiadat kami. Setelah bancaan ketupat di masjid, warga langsung ke laut tanpa harus diinstruksikan. Ini sudah menjadi kebiasaan dan bentuk pelestarian tradisi yang positif,” tutur Sukardi.

Ia juga menyebut, selain sarat makna spiritual, mandi laut bersama ini dipercaya membawa manfaat kesehatan. Warga meyakini air laut dapat meredakan berbagai keluhan seperti gatal-gatal atau pegal linu, dan membantu menyegarkan tubuh setelah sepekan penuh aktivitas Lebaran.

Yang unik, seluruh warga desa turut serta tanpa terkecuali. Mereka berendam atau berenang di laut, dan bagi yang tidak bisa berenang, cukup bermain air atau duduk di bibir pantai menikmati suasana. Tradisi ini berlangsung beberapa jam hingga menjelang siang, kemudian warga kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan kebersamaan bersama keluarga.

Sukardi menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan Dus-Dusan, karena tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan sosial antarwarga, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal yang semakin langka di era saat ini. (dadang bs/hei)

comments powered by Disqus