Foto : Anak SD saat ekspresikan ide dan gagasannya melalui lomba menggambar. (yavid)

Ekspresikan Ide dan Gagasan, Anak-anak SD di Tuban Ikuti Lomba "Melukis Mimpi"

Tubankab - Kreativitas dan imajinasi anak-anak SD Kabupaten Tuban menjadi sorotan dalam perhelatan Menjaring Semua Ide dan Gagasan Warga Kabupaten Tuban (Mesin Waktu) pada kategori lomba “Melukis Mimpi” yang digelar di Pendapa Krida Manunggal Kabupaten Tuban, Minggu (29/10).

Pada ajang perlombaan ini, peserta yang berasal dari berbagai sekolah dasar di wilayah Kabupaten Tuban didorong untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka melalui lukisan.

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Endro Budi Sulistyo. Dalam sambutannya, ia mengatakan, ajang lomba “Melukis Mimpi” ini merupakan langkah Pemerintah Kabupaten Tuban untuk melihat prospek Kabupaten Tuban dalam 20 tahun mendatang.

“Juga dalam lomba kali ini yang sejalan dengan penyusunan RPJPD 2025-2045, salah satunya dengan menggali ide kreatif dari para peserta lomba yang terdiri dari anak-anak SD dari seluruh Kabupaten Tuban,” pungkasnya.

Dalam perlombaan ini, para peserta yang terdiri dari anak-anak SD dalam rentang kelas 4 hingga kelas 6 ini mengekspresikan seluruh ide dan gagasannya mengenai Tuban di masa 20 tahun mendatang. Seluruhnya diberikan waktu selama 1,5 jam untuk menyampaikan mimpi dan imajinasi mereka.

Endro- sapaan akrabnya- menyambut positif antusiasme dari para peserta. Ia mengatakan, lomba ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memberikan penghargaan terhadap kreativitas anak-anak Tuban dan memotivasi mereka untuk terus berkembang, salah satunya dalam seni lukis.

Kepada generasi muda di seluruh Kabupaten Tuban, Endro berpesan untuk tetap menggali dan menjelajahi potensi diri dengan dikembangkan dan diekspresikan melalui berbagai kegiatan yang positif. 

“Sesuai dengan harapan Bupati Tuban, Mas Lindra, yang berharap anak-anak Kabupaten Tuban memiliki kualifikasi untuk bisa bersaing, baik di jenjang lokal, regional, nasional hingga internasional,” tutupnya. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus