Foto : Siti saat pamerkan produknya berupa olahan jamur crispy. (ary)

Gagal Budidaya Jamur, Sukses Banting Stir Produksi Olahan Jamur

Tubankab - Jika berbicara tentang olahan jajanan ringan yang banyak digemari di Indonesia, maka jamur crispy adalah salah satunya. Hal tersebut sejalan dengan maraknya pelaku bisnis jamur crispy di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Tuban.

Siti Badrikah, perempuan asal Desa Cendoro, Kecamatan Palang adalah salah satu pelaku bisnis olahan jajanan ringan jamur crispy yang diberi nama Neng Izza.

Kepada reporter Diskominfo SP Kabupaten Tuban, Siti bercerita, bisnisnya ini berawal dari budidaya jamur yang ia lakoni menemui kendala yang ketika itu hasilnya  kurang bagus. 

"Waktu itu, hasil jamur budidaya saya terlalu basah, jadi tidak seberapa laku di pasaran," kenangnya, Rabu (27/09). 

Berangkat dari hal tersebut, akhirnya ia berinovasi dengan mengolah jamur budidayanya menjadi sebuah olahan makanan ringan jamur crispy, sehingga nilai jualnya juga meningkat.

Dimulai dari tahun 2018 hingga saat ini,  jamur crispy olahan Siti terus berkembang. Di awal produksi, Siti hanya memasarkan jamurnya ke tetangga dan teman-teman terdekat. Kemudian terus berkembang masuk ke kantin sekolah sekitar tempat tinggalnya, hingga akhirnya berhasil menembus berbagai toko oleh-oleh di Kabupaten Tuban serta pasar online.

Tak sampai di situ, ia juga secara rutin  melayani pesanan dari Kota Malang, Surabaya, Semarang dan Jogjakarta, bahkan luar pulau.

 "Dalam beberapa kesempatan, jamur crispy Neng Izza juga mendapatkan pesanan dari luar pulau Jawa," ungkapnya bangga.

Disinggung perihal omzet, Siti mengaku  dari hasil penjualan seluruh produk buatannya, ia mampu meraup keuntungan sebesar Rp 5 juta tiap bulan, bahkan lebih. 

Ia mengatakan, hal ini dapat terwujud berkat bantuan dan pendampingan yang terus diberikan oleh Hipmikindo. 

"Sejak bergabung dengan Hipmikindo memberikan banyak ilmu untuk saya," tuturnya.

Tak hanya jamur crispy, camilan Neng Izza produksi Siti juga memproduksi kripik jamur, stik jamur, sempol jamur, pentol jamur, keripik sukun, keripik kacang tanah, dan keripik ubi dengan berbagai varian rasa. Mulai dari rasa original, balado, sapi panggang, ayam panggang dan sambal doer. Untuk harga, Siti mematok Rp 15 ribu per bungkusnya, untuk semua produk.

Perempuan yang juga merupakan guru RA ini berharap, ke depannya produk buatannya dapat terkenal ke seluruh Indonesia. 

"Harapannya agar bisa menyerap tenaga kerja lokal, untuk membantu perekonomian tetangga sekitar sini," tutupnya.

Sementara itu menanggapi usaha yang digeluti oleh Siti, Rudi Susanto selaku ketua Hipmikindo Kabupaten Tuban mengatakan, produk Neng Izza buatan Siti ini sudah cukup bagus dari segi rasa dan packaging. 

"Sudah  bisa menjadi representasi produk-produk UMKM Kabupaten Tuban yang berkualitas," ungkapnya.

Rudi Susanto berharap, ke depannya produk Neng Izza buatan Siti bisa terus menjaga kualitasnya dan lebih sukses merajai pasaran jajanan oleh-oleh.(ari agustyas/mila/hei )

comments powered by Disqus