Foto : Kasi Pengolahan Sampah pada DLH Tuban Supriyadi Suyanto. (tauviq)

Gara-gara Buang Terbelo di TPA, DLH Wacanakan Pembatasan Jam Operasional

Tubankab - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tuban tengah mewacanakan pembatasan waktu operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Panggung. Pasalnya, banyak di antara masyarakat yang membuang sampah atau barang yang seharusnya tak boleh dibuang, tanpa sepengetahun dinas terkait.  

“Pernah ada kasus di TPA, orang membuang terbelo (peti orang mati) dan sampah sisa bangunan, seperti kloset di malam hari, sampah seperti itu tidak boleh dibuang di TPA,” terang Kasi Pengolahan Sampah pada DLH Tuban Supriyadi Suyanto kepada reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Jumat (31/08).

Dijelaskan Supriyadi, untuk jam kerja TPA Gunung Panggung saat ini adalah 24 jam, di mana setiap orang bisa membuang sampah, baik siang maupun malam. Supriyadi melanjutkan, saat ini terdapat kelemahan sistem jam operasional TPA. Sehingga jika ada orang yang membuang sampah di malam hari, pihaknya tidak bisa mengontrol secara maksimal, jenis sampah apa yang di buang.

Oleh sebab itu, ke depan pihaknya berencana untuk mulai membuka gerbang TPA mulai pukul 07.30 - 14.00. “Tepat pukul 14.00, rencananya sudah kita tutup,” ungkapnya.

Pembatasan operasional tersebut, tambah Supriyadi, akan disosialisasikan terlebih dahulu kepada pihak terkait yang sering membuang sampah di TPA, seperti pemukiman dan sekolah. Selain itu, lanjut Supriyadi, pembatasan jam operasional TPA direncanakan akan efektif mulai 01 Januari 2019 mendatang. Nantinya, lanjut Supriyadi, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) terlebih dahulu.

Dijelaskan Supriyadi, pembatasan jam operasional TPA juga untuk mengantisipasi jika terdapat orang yang bakar-bakar. “Bakar-bakar di TPA itu bahaya, karena penuh gas metan,” jelasnya.

Jika TPA terbakar, lanjut Supriyadi, dampaknya sama seperti lahan gambut yang terbakar, di mana di atas kelihatan tidak terbakar, tetapi di dalam lahan sampah tersebut sebenarnya terbakar. “Dan kebakaran tersebut sangat sulit dipadamkan,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus