Foto : Bupati Tuban saat berikan sambutan sebelum pertunjukkan wayang kulit digelar. (yavid)

Gebyar Budaya Wayang Kulit dan Sosialisasi Anti Rokok Ilegal Warnai Kirab Bendera Pataka

Tubankab – Kirab Bendera Pataka sebagai simbol kebesaran dan kebanggaan Kabupaten Tuban dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-730 Kabupaten Tuban telah tiba dan singgah di Kecamatan Bangilan, Jumat (10/11).

Keberadaan kirab ini memberikan sentuhan semangat dan nuansa khusus dalam perayaan momentum Hari Jadi Tuban, dengan menunjukkan kekayaan sejarah dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat.

Kecamatan Bangilan sebagai tuan rumah sementara bagi Bendera Pataka, memberikan kesempatan pada warga setempat untuk turut merayakan dan merasakan kehadiran simbol kebesaran Kabupaten Tuban.

Keberadaan bendera Pataka ini memberikan kesempatan bagi  masyarakat yang tampak hadir dan memadati area Lapangan 17 Agustus Kecamatan Bangilan untuk menyaksikan pagelaran Gebyar Budaya Wayang Kulit.

Selain meramaikan acara tersebut, masyarakat turut diajak untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal. Hal ini merupakan bagian dari upaya edukasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Bojonegoro, Kusnawi.

Pada kesempatan itu, Kusnawi menyampaikan berbagai aspek terkait dengan permasalahan rokok ilegal, termasuk dampaknya terhadap perekonomian dan kesehatan masyarakat. Harapannya, dengan disampaikannya pemahaman yang lebih komprehensif mengenai bahaya rokok ilegal.

“Kami turut mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dan berpartisipasi dalam mendukung langkah-langkah pemberantasan rokok ilegal,’’ ujarnya.

Di tengah kerumunan masyarakat, tampak Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., dan Kapolres Tuban, AKBP Suryono yang turut membaur guna menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Pandhawa Mbangun Kautaman” yang dibawakan Ki Cahyo Kuntasi, M.Sn.

Hadir pula pada kesempatan ini, Kepala BNNK Tuban, Tri Tjahyono, Kepala Bank Jatim cabang Tuban, Suyatno, perwakilan DPRD, perwakilan kepala OPD. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus