Foto : Bupati Tuban saat hadiri musrenbang tahun 2023 di Pendapa Krida Manunggal. (mct)

Gelar Musrenbang, Bupati Tuban Ajak Fokus Pada Peningkatan SDM, Infrastruktur dan Peningkatan Ekonomi

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzki menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 di Pendapa Krida Manunggal, Senin (20/03).

Hadir pula dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Sekda Kabupaten Tuban, Forkopimda, Kepala Bakorwil II Bojonegoro Agung Subagyo, Pimpinan OPD, instansi vertikal, kepala desa, perbankan, perusahaan, dan  perwakilan seluruh elemen masyarakat, baik ormas hingga akademisi.

Dalam Musrenbang yang mengambil tema akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berketahanan dan berdaya saing, melalui optimalisasi sektor strategis, penguatan SDM, serta pemenuhan infrastruktur pendukung investasi tersebut, Mas Bupati memberikan berbagai arahan terkait arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024, yang masih difokuskan pada  percepatan pembangunan bidang infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut mengingat angka kemiskinan yang masih 15,02 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 68,67 persen serta efektivitas infrastruktur berdasar pada konektivitas. Selain itu, juga indeks tutupan lahan, serta tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

“Kita masih berfokus pada peningkatan SDM, penuntasan kemiskinan berkelanjutan, dan pembangunan infrastruktur,” ungkap bupati usai Musrenbang kepada reporter Diskominfo-SP.

Mas Lindra melanjutkan, untuk fokus pada akselerasi pertumbuhan ekonomi, penguatan daya saing SDM, pemenuhan daya saing infrastruktur pendukung investasi dan sektor strategis lainnya, kebijakan yang diambil adalah memberikan stimulus perdagangan, pertanian perikanan, dan stimulus sektor industri.

“Goalnya adalah menciptakan iklim investasi di Kabupaten Tuban, yang sudah kita awali dengan membuat RTRW, ” lanjut Mas Lindra. 

Untuk mendukung program pemerintah pusat tentang ekonomi modern yang berdaya saing di tingkat global, maka akan dipusatkan pada pengembangan destinasi wisata budaya maupun alam, yang melibatkan peran swasta dan dukungan fasilitas dari pemerintah berbasis jasa dan industri, dilengkapi oleh SDM yang berdaya saing. Komitmen Pemkab Tuban ditunjukan  dengan memberikan hak paten kepada seni thak-thakan, ongkek, gendruwon ayon-ayon, wayang kulit, kentrung batik, dan motif batik kembang wuluh.

“Ini juga masuk fokus kita dalam pembangunan ekonomi bidang pariwisata dan budaya,” sebut  Mas Lindra.

Pembangunan sektor ekonomi juga  dengan memberikan stimulus, baik di bidang pertanian, perikanan dan lainnya. Mas Lindra menjelaskan, sistem kebijakan untuk bantuan permodalan telah diubah, yaitu  menerima bantuan permodalan akan diseleksi secara ketat melalui wawancara, dan indikator lain.

 “Kita menilai apakah produk mereka bisa bertahan, yang nantinya kita masukan dalam e-katalog,” ucapnya.

Kebijakan ini juga akan didukung dengan memperbanyak penyelnggaraan event sebagai wadah UMKM berusaha. Menurutnya, prestasi Tuban dalam peningkatan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 8,88 persen adalah hasil dari hidupnya event di Kabupaten Tuban, yang telah memantik pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah hingga 17 persen.

Saat ini concern bersama adalah tingkat kesenjangan yang terjadi di Kabupaten Tuban yang masih pada angka 0,2 persen.  Ke depan, dengan adanya peluang sentralisasi industri yang terjadi saat ini, menimbulkan adanya kesenjangan akan diminimalisir dengan pemerataan.

“Penentuan lokus dan prototype akan kita kuatkan, sehingga ada pemerataan. Program desa binaan OPD kita kuatkan kembali,” tutur Mas Bupati.

Untuk peningkatan SDM, di mana IPM Tuban masih pada angka 69,67 persen, peningkatan akses pendidikan melalui pendidikan advokasi dan pemenuhan angka lulus sekolah melalui program kejar paket, dan pemenuhan infrastruktur.  Serta di bidang kesehatan dengan pemenuhan akses kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC).

“Di antaranya yang menjadi fokus adalah penuntasan stunting, walaupun kita turun angkanya, namun 1 persen mewakili puluhan orang. Kita masih di peringkat 8 Jawa Timur,” ungkapnya.

Pembangunan infrastruktur berbasis konektivitas dan aksesibilitas melalui program Batu Kapur atau Bangun Tuban Kejar Penuntasan Infrastruktur juga akan diperkuat. Sementara ini, di tahun 2022 sudah terlaksana pembangunan  jalan lingkungan sepanjang 466 km, jalan poros 112 km , dan 12 unit jembatan. Diteruskan di tahun 2023 salah satunya Jembatan Glendeng yang akan menelan dana sebesar Rp 30 hingga Rp 35 miliar. Termasuk  pembangunan lainnya seperti drainase, proyek penanganan banjir, serta akses air bersih dan penyelamatan air tanah pelalui penanaman pohon masih akan menjadi fokus di tahun 2024.

Lebih lanjut, Mas Lindra menegaskan pembangunan infrastruktur, SDM, dan peningkatan ekonomi telah dikerjakan di tahun ini . Namun ada beberapa yang perlu dikembangkan hingga di tahun 2024. Percepatan akan terus dilakukan dari ketiga fokus tersebut.

Nantinya, finalisasi dari usulan yang muncul dalam Musrenbang tahap empat ini  akan dilakukan di Juni 2023 mendatang.

Mas Lindra berharap, Musrenbang penentuan RKPD tahun 2024 kali ini bisa mengambil kebijakan yang lebih  tepat sasaran dan bisa melakukan percepatan dalam semua sektor yang ada. 

“Mari kita lakukan dengan sungguh-sungguh demi kesejahteraan masyarakat yang kita cintai,” tuntasnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus