GENERASI PEREMPUAN PRODUKTIF, IKUTI PELATIHAN RIAS GRATIS

Tubankab – Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban menggelar pelatihan salon dan rias bagi generasi produktif selama 20 hari, terhitung mulai 8 - 30 April mendatang bertempat di aula Kantor Dinsosnaker Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dihelat guna membentuk dan menciptakan karakter sumber daya manusia yang terampil, berdaya guna dan siap pakai.

Pelatihan tersebut tidak main-main, karena melalui proses seleksi yang sangat ketat dan diukur dari minat sertakeseriusan calon peserta. Sehingga, hanya 40 peserta yang terpilih dari ratusan peserta yang ingin mengikutinya. Jumlah tersebut dibagi menjadi 20 peserta pelatihan rias dan 20 peserta pelatihan salon. Pasca pelatihan, semua peserta diharapkan bisa mempraktekkan hasil pelatihannya menjadi jenis usaha produktif yang bisa menopang kehidupan keluarga dan meningkatkan taraf perekonomian.

Kasi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja Dinsosnaker Kabupaten Tuban, Sri Lestari saat ditemui reporter tubankab di ruang kerjanya, Jumat (15/04), mengungkapkan, pelatihan yang dilaksanakan tersebut benar–benar jenis pelatihan yang diharapkan bagi para peserta untuk mampu mengembangkan ilmunya. “Ilmu yang diperoleh diharapkan bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha,’’ kata Sri Lestari.

Menurut Sri, selama ini peserta sangat antusias dan ada perkembangan pesat, karena selain teori mereka juga langsung praktek dengan didampingi para tutor. Berdasarkan laporan alumni pelatihan rias dan salon tahun lalu, tutur Sri, rata – rata mereka sudah bisa mengembangkan usahanya dan bisa merasakan hasilnya. Bahkan ketika di antara peserta yang kebanjiran job rias atau salon, mereka mengajak teman sesama peserta pelatihan untuk ikut membantu agar cepat mendapatkan pengalaman,” celoteh Sri panjang lebar.

Sementara itu, Dwi Sutrisnowati salah seorang peserta pelatihan menuturkan, sebagai peserta pelatihan angkatan 2016 dirinya senang sekali, karena pelatihan tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan, lanjut Dwi, difasilitasi peralatan lengkap. Padahal, kalau ikut kursus di luar mungkin menghabiskan uang jutaan rupiah.

“Semoga saja setelah pelatihan, saya bisa buka salon dan rias di rumah, karena di kampung masih sangat minim tempat salon dan rias. Keluarga saya juga sangat mendukung untuk mengembangkan usaha seperti ini,” harap peserta pelatihan asal Kecamatan Widang ini. (nul/hei)

comments powered by Disqus