GERAKAN PRAMUKA HARUS IKUTI PERKEMBANGAN ZAMAN
- 15 August 2016 13:28
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1736
Tubankab - Gerakan Pramuka hendaknya harus mengikuti perkembangan zaman, agar diusianya yang ke-55 tahun tidak terlihat kuno dalam era komunikasi digital saat ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena ini dalam era kebebasan berkomunikasi, dan perlu adanya rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda.
Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Tuban, H.M. Miyadi, S.Ag, MM saat menjadi Pembina Apel Besar Pramuka, di Alun-alun Tuban, Minggu (14/08).
“Sebagian besar adik-adik kita adalah generasi cyber yang online setiap saat, selalu update statusnya dan mengungkapkan kondisi secara real time dalam media social. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik dan menyenangkan,” imbuh Miyadi.
Menurutnya, bagi pembina Pramuka hal ini menjadi tantangan, karena mereka harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik, sehingga generasi muda bangga menjadi Pramuka. Begitu pula, sambugnya, pelatih harus belajar terus menerus untuk dapat mengembangkan dan menerapkan tekhnologi pendidikan yang up to date tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan bagi para pembina Pramuka.
Lebih luas Miyadi menerangkan tentang adanya bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020-2030, hal ini akan mengakibatkan penduduk dengan usia produktif sangat besar dan sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut sedikit.
“Bonus demografi akan membawa dampak sosial ekonomi, dapat bernilai positif maupun negative. Jumlah angkatan kerja menguntungkan dari segi pembangunan dalam memacu pertumbuhan ekonomi, namun demikian berkah ini dapat berbalik menjadi bencana jika tidak disiapkan kedatangannya,” terang pejabat asal Montong ini.
Dia menambahkan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dapat menjadi prioritas penyelesainnya sebelum bonus demografi datang. Gerakan Pramuka harus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas manusia dengan membekali pendidikan karakter dan kompetensi Iptek berbasis kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup kaum muda Indonesia.
“Solusi lainnya adalah memberikan keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan, tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” tambahnya.
Oleh karena itu, cetusnya, peranan Pramuka sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda Indonesia dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Miyadi menjelaskan, era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu utama. Untuk itulah pramuka diharap mampu membangun manusia dan generasi muda yang memiliki karakter, menguasai ilmu pengetahuan, tangguh kepribadiannya dan luhur budi pekertinya, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat.
Dia juga mengimbau kepada anggota dewasa diharapakan untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia, dan bersama-sama Kwartir Gerakan Pramuka secara bersama-sama meningkatkan kualitas gugus depan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa.
Hadir dalam apel ini, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala SKPD, Camat, Kwartir Cabang dan Ranting se Kabupaten Tuban. Dalam kesempatan ini dilaksanakan MOU antara Pramuka dan BPBD Tuban serta diberikan pula penghargaan pancawarsa kepada anggota Pramuka yang telah mengabdi dari 5 sampai 35 tahun.(ddg/hei)