Gubernur dan Wagub Jatim Gelar Vidcon dengan Bupati dan Walikota, Ini yang Dibahas
- 27 March 2020 17:01
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 736
Tubankab - Gubernur Jawa Timur didampingi Wagub dan Sekda Provinsi Jawa timur melangsungkan video conference (Vidcon) bersama bupati dan walikota se-Jawa Timur, Jumat (27/03). Vidcon yang disiarkan dari Gedung Grahadi, Surabaya, itu membahas langkah-langkah percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur.
Bertempat di ruang kerja Bupati Tuban, kegiatan ini juga diikuti Wakil Bupati Tuban; Sekda Tuban; dan sejumlah pimpinan OPD dan Direktur RSUD Koesma Tuban.
Gubernur Jawa Timur, Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., menyampaikan Pemprov Jatim telah membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur. Juga dibentuk 4 rumpun gugus tugas. Pertama, Gugus Promotif dan Preventif fokus untuk peningkatan pencegahan Covid-19. Kedua, Gugus Kuratif yaitu fokus pada pertolongan dan pengobatan. Ketiga, Gugus Tracing bertugas melakukan pendataan penelusuran jejak orang yang pernah berinteraksi dengan pasien Covid-19. Keempat, Gugus Penanganan Dampak Sosial dan Ekonomi Akibat Covid-19.
Guna menangani Covid-19, sebanyak 65 rumah sakit rujukan telah disiagakan Pemprov Jatim di sejumlah wilayah. "Pimpinan daerah juga diharapkan menyediakan ruang observasi dan isolasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, penanganan Covid-19 harus dilakukan secara sistematis dan terkoordinir. Penanganan Covid-19 perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat, organisasi keagamaan, dan kepemudaan. Tidak hanya itu, juga melibatkan personel TNI dan Polisi untuk menjaga ketertiban, keamanan agar masyarakat mentaati edaran yang berlaku.
Gubernur Khofifah menjelaskan sebanyak 18.400 alat rapid test sudah didistribusikan ke 65 rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan di Jatim. Rapid Test Covid-19 akan segera dilakukan secara serentak. Rapid test diprioritaskan untuk orang yang memiliki risiko tinggi. Pemprov Jatim terus berupaya menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kelengkapan lainnya untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Terkait keberadaan pasar tradisional, Gubernur Jatim mengimbau pimpinan daerah untuk mengatur jadwal buka-tutup pasar setiap harinya. Langkah ini diambil untuk mengurangi penumpukan warga di pasar pada satu waktu. "Warga dapat secara bergantian datang ke pasar, tidak menumpuk pada waktu yang sama," jelasnya.
Usai Vidcon, Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., menerangkan sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur, perlu adanya refocusing anggaran atau pengaturan ulang anggaran agar lebih focus guna penanganan Covid-19. Menindaklanjuti arahan Gubernur Jatim, Pemkab Tuban telah menyiapkan dana kurang lebih Rp 15 miliar untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Tuban. Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Tuban.
“Pemkab Tuban juga telah mengirimkan Surat Edaran (SE) ke pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran Dana Desa (DD) untuk mendukung upaya penanganan Covid-19,” ungkapnya.
Wabup Tuban menuturkan mewabahnya Covid-19 berdampak pada penurunan kegiatan ekonomi masyarakat. Di antaranya ojek daring; pedagang kaki lima; maupun tukang becak banyak yang mengalami penurunan pendapatan.
Menyikapi hal tersebut Pemkab Tuban akan mengadakan semacam operasi pasar. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat yang terdampak langsung Covid-19 di luar mereka yang terdaftar dalam Basis Data Terpadu. Sebelumnya akan dilakukan pendataan masyarakat untuk mengetahui calon penerima di luar PKH; BPNTD maupun Bansos lainnya.
"Masyarakat dengan kategori kaya (ekonomi mampu) dilarang ikut operasi pasar," tegasnya.
Rencananya, imbuh Waup, operasi pasar tersebut akan digelar sebelum dan pertengahan Ramadan; dan sebelum Lebaran. Ini menjadi langkah cepat yang dapat langsung dirasakan masyarakat. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center