Foto : Bupati Tuban saat menghadiri acara Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting. (mct)

Hadiri Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Minta Seluruh Elemen Masyarakat Saling Sinergi

Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., menghadiri Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Timur tahun 2022, di Ballroom Vasa Hotel Surabaya, Rabu (02/03).  

Kegiatan yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini diikuti seluruh Bupati dan Walikota se-Jawa Timur dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tampak hadir mendampingi Bupati Tuban, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP), dr. Bambang Priyo Utomo, Kepala Bappeda dan Litbang, Agung Triwibowo, SE., MM.

Kepala BKKN Republik Indonesia, Dr. Hasto Wardoyo mengatakan Provinsi Jawa Timur memiliki potensi bonus demografi yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Unsur penting terwujudnya bonus demografi adalah memiliki keluarga muda dan sumber daya manusia berkualitas. Salah satu tantangan yang dihadapi, yaitu stunting.

"Kepala Daerah menjadi Ketua Gugus Tugas yang menjadi pucuk pimpinan penentu arah kebijakan percepatan penurunan stunting," ungkapnya.

Keberhasilan penurunan stunting, tutur Hasto, menjadi tanggungjawab tidak hanya pemerintah, tetapi ibu-ibu PKK, insan kesehatan, kader dan relawan, serta masyarakat.

Hasto Wardoyo menerangkan pemerintah pusat menetapkan target nasional penurunan stunting yang semula 24,1 persen pada 2020 menjadi 14 persen pada tahun 2024. Dari angka tersebut ditargetkan laju penurunan stunting per tahun sebesar 3,4 persen tiap tahunnya.

Sebagai langkah percepatan penurunan stunting ditunjang melalui pelaksanaan pemantauan tumbuh kembang balita dan anak. Ke depannya, pemantauan tumbuh kembang melalui kegiatan Posyandu dilakukan secara lebih teliti dengan mencocokkan tinggi dan berat badan anak. Selain itu, gencar melakukan edukasi kesehatan, konsumsi makanan bergizi, maupun pembinaan nikah secara berkesinambungan.

Selain provinsi Jawa Timur, lanjut Hasto, kegiatan serupa akan dilaksanakan provinsi lainnya. Tujuannya guna menyamakan persepsi dan langkah penanganan stunting. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam penurunan stunting di wilayah masing-masing.

"Kebijakan ini sesuai demi menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan Pemkab Tuban mendukung program pemerintah pusat maupun provinsi dalam upaya menurunkan angka stunting. Menurutnya, penurunan stunting menjadi salah satu langkah membangun Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM).

"Hal tersebut menjadi salah satu program Pemkab Tuban, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia," jelasnya.

Mas Bupati Tuban menekankan, agar seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan masyarakat, tenaga kesehatan, Posyandu, dan PKK saling bersinergi memberi pemahaman tentang Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Konsumsi makanan bergizi hendaknya terus disosialisasikan kepada masyarakat, utamanya ibu-ibu.

Dengan meningkatkan kualitas kesehatan mampu menyokong pengembangan sumber daya manusia. “Mengingat pondasi pembangunan SDM salah satunya penguatan sektor kesehatan,” tegasnya.

Tidak hanya itu, kata Mas Bupati, peningkatan kualitas SDM secara tidak langsung akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus