HALALBIHALAL DINKES TUBAN, BUPATI : SAYANG KAUM DUAFA MEDIA MENUJU SURGA

Tubankab - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban menggelar acara halalbihalal dan silahturahmi bersama Bupati Tuban di Kantor Dinkes Tuban, Rabu (05/07). Acara ini mengembil tema “Dengan Semangat Halal Bihalal dan Silahturahmi Kita Tingkatkan Kepedulian Terhadap Fakir Miskin”.

Bupati Tuban H. Fathul Huda yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinkes Tuban yang sudah memprakarsai acara yang setiap tahun rutin digelar. “Apresiasi saya berikan karena dinkes begitu peduli dengan orang-orang miskin,” ujarnya bangga.

Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan oleh bupati tentang prioritas utama dari Pemkab Tuban kepada masyarakat miskin. Oleh karena itu, pemkab memiliki aplikasi ‘Taprose Temanku’. Dengan aplikasi tersebut, jelas Huda, pemkab bisa mengetahui kondisi masyarakat, serta masyarakat bisa mengadukan kondisi yang dialami kepada pemkab.

“Ini merupakan satu keterbukaan pemkab tentang bagaimana kondisi masyarakat tersebut,” sambungnya.

Masih menurut bupati asal Desa Talun, Kecamatan Montong ini, guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, maka dapat digunakan dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Tuban. Hal ini disebabkan kebutuhan dana yang instant. Sebab, jika menggunakan BPJS memerlukan waktu lama.

Selain apresiasi, Huda juga mengungkapkan jika dinkes merupakan dinas yang banyak masalahnya setelah dinas pendidikan. Namun permasalahan yang dimaksud oleh suami Qodriyah ini bukanlah masalah yang ada pada orang-orang yang ada di dinkes, melainkan dikarenakan dinkes bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Oleh karena itu perlu orang-orang yang andal, perlu kerja keras untuk menyelesaikan masalah-masalah itu,” imbuh Huda.

Masih menurut pria 63 tahun ini, untuk menjadi pelayanan masyarakat perlu ditanamkan sifat kasih sayang. Hal ini, lanjut Huda, dikarenakan kasih sayang merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.

“Memang berat bagi kita untuk menyayangi orang miskin, apalagi orang miskin cenderung merepotkan. Oleh karena itu, harus kita latih. Kita harus bisa membangun dan menyayangi orang-orang miskin, karena sayang kepada mereka adalah media menuju surga,” akunya.

Selain kasih sayang, papar Huda, kejujuran juga diperlukan untuk menjadi pelayan masyarakat yang baik. Disamping itu, yang harus diterapkan yakni rasa syukur. Diakui oleh Huda, rasa syuklur merupakan rasa yang sangat sulit untuk diterapkan, sehingga tidak mengherankan jika sampai saat ini masih sedikit yang bisa bersyukur. “Menjadi direktur rumah sakit, menjadi kepala dinas, itu hanya cara Allah untuk menguji kita. Apakah kita termasuk orang-orang yang syukur atau tidak?,” terang Huda.

Sifat yang terakhir yang sangat penting bagi pelayanan masyarakat, menurut Huda, yakni sabar. Untuk perawat, maupun semua insan medis, sambung Huda, haruslah menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi pasien. Mengkutip hadis nabi, Huda menyampaikan bahwa sabar merupakan sebagian dari iman. “Paling tidak kita memperoleh 25 persen dari separuhnya iman tadi, selama puasa Ramadan kemarin,” tuturnya.

Acara dihadiri oleh seluruh jajaran Dinkes Kabupaten Tuban tersebut, Huda memberikan santunan masing-masing sebesar Rp. 1 juta dari dinkes terhadap 4 orang penerima bantuan untuk biaya hidup. Penerima bantuan tersebut merupakan penyandang Penyakit Tuberkulosis (TB) yang pengobatannya dibantu oleh Dinkes Kabupaten Tuban. (nanang wibowo/hei)

comments powered by Disqus