Foto : Para seniman sedang berdiskusi bahas soal keberadaan Pepadi yang vakum atau mati suri. (nahrus)

Hampir 20 Tahun Vakum, Pepadi Tuban akan Dihidupkan Kembali

Tubankab - Gabungan dalang muda Kabupaten Tuban berencana menghidupkan kembali Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Komisariat Kabupaten Tuban yang sudah sangat lama vakum. Upaya ini ditempuh karena salah satu organisasi yang menaungi para dalang, sinden serta pengrawit tersebut, keberadaannya sudah sangat lama tidak terdengar.

Bahkan, kabar terakhir tidak ada sumber yang jelas mengenai aktivitas Pepadi. Namun setelah ditelusuri, ada salah satu anggotanya yang mengatakan kegiatan terakhir Pepadi Komisariat Tuban dilakukan pada tahun 2000-an.

Koordinator Dalang Muda Tuban, Buntas Pradoto mengatakan, munculnya gagasan tersebut berawal dari kegelisahan dalang-dalang muda Tuban yang merasa butuh adanya organisasi untuk menaunginya, karena itu mereka berniat untuk menghidupkan kembali Pepadi yang telah mati suri.

Namun, lontar Buntas, upaya tersebut tidak sepenuhnya berjalan mulus, karena tidak ada yang tahu jejak rekam kegiatan Pepadi, menyusul kurangnya informasi. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mengumpulkan data.

Sementar itu, guna menggali informasi lebih jauh Dewan Kesenian Tuban (DKT) mendatangi rumah ketua pengurus Pepadi generasi keempat Lik Surito di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban untuk menggali data rekam jejak kegiatan Pepadi.

Gabungan dalang muda yang berencana menghidupkan kembali Pepadi yang telah lama vakum, menyampaikan kegelisahan mereka pada DKT dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban. Gagasan tersebut langsung disambut baik oleh kedua pihak.

DKT selaku badan yang menaungi seniman, kemudian mengajukan surat permohonan izin kepada Disparbudpora untuk memprakarsai upaya pembentukan Pepadi Komisariat Tuban.

Ketua DKT Djoko Wahono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selaku lembaga yang menaungi para seniman di Bumi Wali termasuk seniman pedalangan, akan terus berupaya untuk dapat menjembatani antara seniman yang memiliki ide-ide kegiatan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, baik itu pemerintah maupun swasta.

Gagasan untuk menghidupkan Pepadi, cetus Joko, sangat bagus untuk perkembangan seni pewayangan di Kabupaten Tuban, karena selama ini perkembangan kesenian tersebut masih didominasi oleh dalang-dalang dari luar daerah, begitu pun sinden serta pengrawitnya.

Kasi Pelestari Budaya pada Disparbudpora Kabupaten Tuban, Eko Hardoyo menanggapi positif rencana gabungan dalang muda Tuban untuk menghidupkan Pepadi yang mati suri.

Eko yang juga seorang dalang tersebut mengaku resah dengan keberlangsungan seni pewayangan di Bumi Wali, karena saat ini keberadaan dalang, sinden serta pengrawit di Tuban masih belum terkoordinir.

“Pasca mendatangi rumah Ketua Pepadi generasi keempat beberapa waktu lalu, pihaknya bersama rombongan mendapat mandat untuk membentuk lagi Pepadi yang baru,’’ tuturnya.

Menurut Eko, kepengurusan Pepadi Komisariat Tuban yang lama sudah tidak ada, karena banyak anggotanya yang telah meninggal, hanya tinggal ketua saja dan dengan kondisi kesehatan yang sudah tidak produktif lagi.

Ketua Pepadi yang lama Lik Surito sendiri juga menolak jika dilakukan reorganisasi pada Pepadi Komisariat Tuban. Pihaknya lebih setuju jika organisasi ini dibentuk ulang dengan seluruh pengurus yang baru. (m nahrussodiq/hei)

comments powered by Disqus