Implementasi MOU Bupati dengan LAN, Efri : Inovasi Harga Mati
- 18 April 2018 15:38
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 480
Tubankab - Pemkab Tuban melaksanakan Laboratorium Inovasi Kabupaten Tuban (Drum Up, Work Shop, dan Diagnose), serta Penandatanganan Bersama Komitmen Berinovasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban di Ruang Rapat Setda, Rabu(18/04).
Perwakilan Pusat Inovasi Pelayanan Publik Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Efri Mutmainah dalam kesempatan tersebut menyampaikan, acara ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MOU tentang Penyelenggaraan Kegiatan Kajian Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan Kopetensi untuk Pelayanan Publik, oleh bupati dengan Kepala LAN, 3 April 2018 lalu.
Efri mengapresiasi komitmen bersama yang telah dibangun oleh Pemkab Tuban dengan LAN RI, serta telah dilakukannya berbagai peningkatan inovasi, salah satunya dengan ‘One Agency One Inovation’ di Kabupaten Tuban. “Selain Bapak Bupati Tuban, ada empat daerah lainnya, yaitu Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kota Probolinggo, Jatim, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, dan Kabupaten Mesuji, Lampung,” kata Efri.
Efri mengatakan, saai ini inovasi menjadi primadona, sejak disahkannya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2017 tentang Inovasi Daerah, serta aturan dari Kemenpan RB tentang One Agency One Inovation. “Sudah hampir 80 daerah, baik kabupaten/kota, bahkan provinsi meminta pendampingan dari kami. Hal ini sangat menggembirakan, artinya kesadaran akan pentingnya inovasi telah ada,” seru Efri.
Lebih lanjut, Efri menjelaskan, saat ini Indonesia dalam Indeks Inovasi Global Indonesia berada pada rangking ke-87. Angka ini kalah dengan negara tetangga, seperti Thailand, Singapura, bahkan Vietnam. “Bahkan kita telah dikalahkan oleh negara yang lebih muda dari kita. Oleh karena itu, kita harus kejar ketertinggalan kita di bidang inovasi,” imbau Efri.
Masih kata Efri, saat ini presiden juga tengah menggelorakan Indonesia menuju revolusi industri 4.0 (Four Point O), di mana digitalisasi akan mendominasi semua lini, robotik di setiap bidang. “Kemajuan teknologi memang tidak bisa kita bendung, tapi tetap harus diantisipasi. Kenapa? Adanya digitalisasi dan robotik di segala lini bisa mengancam eksistensi tenaga kerja manusia,” terangnya.
Ia melanjutkan, kemungkinan akan ada pengangguran jika digitalisasi tidak diimbangi dengan inovasi lain. “Kalau semua dilakukan oleh robot, bisa saja akan ada pengangguran besar-besaran, mangkanya harus ada inovasi yang menghasilkan solusi, sebab itu inovasi adalah harga mati, tidak boleh ditunda,” jelentrehnya.
Efri menambahkan, potensi yang dimiliki Tuban sangat besar. Pemkab tinggal mengimplementasi inovasi tersebut agar bisa dijalankan. “Sekarang tinggal bagaimana Pemkab mau menjalankan inovasi yang nantinya berguna baik untuk masyarakat Tuban, hingga berdampak hingga ke provinsi sampai nasional,” tutup Erfi.
Acara yang dilaksanakan hingga 19 April 2018 ini dihadiri langsung oleh Wail Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, serta para camat, Kepala OPD dan kepala bagian dan kepala bidang di masing-masing OPD. (nurul jamilah/hei)