Jelang Pemilu 2024, Diskominfo SP dan Wartawan Tuban Bersinergi Lawan Berita Hoaks
- 17 November 2023 20:00
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 391
Tubankab - Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban menggelar Workshop dan Media Gathering, bersama puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban, Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) di Kota Batu, selama 2 hari mulai 16 - 17 November 2023.
Kepala Diskominfo - SP Tuban Arif Handoyo mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi antara Pemkab Tuban dengan awak media Tuban. Terutama, dalam masa politik menuju pemilu tahun 2024. Diharapkan, melalui kegiatan tersebut, para awak media dapat memberikan informasi akurat yang dapat menangkal berita hoaks yang marak beredar.
Selain itu, lanjut Arif, saran dan kritik para awak media juga diperlukan untuk berjalannya kegiatan selanjutnya, dapat berjalan dengan baik. Sehingga sinergi dan kolaborasi terus berlangsung antara Pemkab dengan insan media.
"Tahun depan kami harap bisa berlangsung lebih gayeng, dan kami bisa hadirkan narasumber kompeten untuk peningkatan SDM media, dan dari kita sendiri khususnya bidang KIP," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RPS Khoirul Huda mengatakan, pihaknya telah melaksanakan program untuk menangkal berita hoaks jelang pemilu 2024 dengan mengedukasi para pelajar sekolah menengah atas (SMA) sederajat, khususnya para pemilih pemula untuk selalu mengecek fakta suatu berita.
"Penting untuk para pemilih pemula agar mereka bijak memilah berita yang dikonsumsi, dan kita sudah memulai memberikan edukasi perihal itu," ucapnya.
Para awak media, lanjut Huda, berharap sinergitas dan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Diskominfo-SP Tuban dapat terus terawat dan terjaga.
Ketua PWI Tuban, Suwandi menyampaikan menjelang pemilu 2024 banyak media baru yang bermunculan. Sehingga, diperlukan verifikasi dan seleksi kepada media baru tersebut.
Diskominfo-SP, tutur Suwandi, diharapkan lebih teliti untuk dapat menerima kemunculan oknum awak media yang tidak bertanggung jawab. "Sebagai langkah antisipasi untuk menangkal berita hoaks, Diskominfo perlu menanyakan legalitasnya, kantornya, dan verifikasi medianya," pesan Suwandi. (nurul jamilah/hei)