JELANG RAMADHAN, MASYARAKAT DIIMBAU WASPADAI PEREDARAN MAMIN

Tubankab – Tim Gabungan yang diprakarsai oleh Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban menggelar razia di beberapa pasar tradisional dan swalayan yang ada di wilayah Kota Tuban, Rabu (01/06). Kegiatan tersebut untuk mengetahui langsung peredaran makanan dan minuman (Mamin) pabrikan yang sudah memasuki masa kadaluarsa atau jenis kemasan rusak di pasaran, dan juga untuk mengetahui harga beberapa kebutuhan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan.

Hasilnya, ditemukan 20 produk saos sambal dalam kemasan botol 300 mg yang sudah kadaluarsa, produk teh kemasan tidak berlabel dan kemasan rusak saat di pasar tradisional, serta 3 jenis minuman kaleng import dari China yang penyok.

Selain itu, tim gabungan juga menemui pedagang daging sapi, ayam potong, dan ayam kampung guna melihat perkembangan kenaikan harga. Alhasil, kenaikan harga daging masih sebatas wajar di kisaran Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 per kilogramnya.

Bhismo Setyo Adji, SE. MM, Kabid Perdagangan Disperpar Kabupaten Tuban, usai sidak mengatakan, kegiatan ini untuk pengawasan barang beredar di pasaran. Sebab, menjelang puasa dan lebaran biasanya barang kadaluarsa dan rusak sering beredar di pasaran.

Menurutnya, sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, Tentang Perlindungan Konsumen, maka barang temuan harus diamankan, dan langkah selanjutnya akan dilaporkan pada provinsi. Untuk pedagangnya, lanjut Bhismo, akan diberi pembinaan agar lebih selektif terhadap barang dagangan yang sudah memasuki masa kadaluarsa.

Sementara itu, Sunaryo Kasi Perlindungan Konsumen, Bidang Perdagangan Disperpar Tuban menambahkan, menjelang puasa dan lebaran seperti sekarang ini, merupakan peluang besar bagi pengusaha untuk menjual barang yang tidak layak konsumsi, sehingga Disperpar Tuban bersama tim melakukan pengawasan langsung.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat dan konsumen, agar lebih jeli dan teliti saat membeli produk dalam kemasan, apalagi di pasaran juga sudah banyak beredar parcel lebaran. Produk sudah terbungkus rapi dan tidak bisa dilihat langsung masa kadaluarsanya,” pungkasnya. (nul/hei)

comments powered by Disqus