Foto : Para peserta saat Ikuti Pertemuan Gerakan Kewaspadaan Dini. (tauviq)

Jelang Reakredtasi Puskesmas, Dinkes Melakukan Hal Ini

Tubankab - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, menggelar Pertemuan Gerakan Kewaspadaan Dini (GKD) dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk (Gibur) melalui Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), Kamis (01/11).

Kegiatan yang berlangsung di aula kantor setempat ini, diikuti 66 peserta yang terdiri dari dokter dan pelaksana program gizi yang mewakili masing-masing puskesmas yang ada di Kabupaten Tuban.

Kasi Gizi pada Dinkes Tuban July Setianingrum, menjelaskan, kegiatan ini merupakan persiapan pembekalan jelang pelatihan PAGT di Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Murnajati Malang, yang sedianya dilaksanakan pekan depan di Surabaya.

Selain itu, lanjut July, kegiatan ini juga sebagai persiapan dalam rangka reakreditasi puskesmas yang rencananya akan dilaksanakan pada 2019 mendatang, yakni di mana semua pelayanan di puskesmas harus mempunyai standar layanan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, lanjut July, semua petugas yang ada di Puskesmas harus sesuai dengan standar Kemenkes. “Salah satunya ialah dari pelaksana program gizi dalam pelayanan dan pelaporannya harus sesuai dengan aturan Kemenkes,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia menambahkan bahwa kegiatan ini, nantinya juga akan diadakan sosialisasi terkait PAGT. July juga menyampaikan, untuk perawatan pasien, nantinya tim dokter dan pelaksana program gizi dari puskesmas harus melakukan perawatan, mulai dari diagnosa, penentuan diet hingga evaluasi.

Sedangkan untuk permasalahan gizi yang ada di masyarakat, hasil dari survei akan dipetakan terkait permasalahan gizi yang ada di masing-masing puskesmas. “Setiap puskesmas dengan puskesmas lainnya punya permasalahan dan penanganan yang berbeda,” terang July.

Dari data tersebut, nantinya akan memunculkan perencanaan ke depan terkait program apa yang nantinya akan difokuskan sesuai permasalahan masing-masing puskesmas, khususnya terkait PAGT yang harus sesuai dengan peraturan dari Kemenkes. “Jadi, memang untuk pelayanan ke masyarakat, kita harus mempertahankan mutu” ungkapnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, pihaknya mengharapkan agar masing-masing puskesmas, nantinya dapat menyiapkan terkait data ataupun dokumen yang harus dipenuhi.

Selain itu, dikarenakan ilmu kedokteran selalu berkembang, ia juga berharap agar para petugas puskesmas dapat semakin terampil dan meningkatkan pengetahuannya. “Sehingga, keterampilan dan pengetahuannya dapat di-upgrade terus,” tutup July. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus