Caption foto : Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum. (nurul)

Jumlah JCH Berisiko Tinggi Alami Sakit Capai 49.8 Persen

Tubankab - 503 dari 1.101 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Tuban yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini terdeteksi berisiko tinggi mengalami sakit.

“Tercatat 49,8 persen JCH terdeteksi berisiko tinggi alami sakit,’’ kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, Rabu (25/07).  

Ia menyebutkan, 503 orang tersebut 129 di antaranya adalah JCH manula dengan usia lanjut mulai 70 tahun, 131 manula dengan riwayat penyakit, dan sisanya 243 adalah JCH dengan kisaran umur di bawah 50 tahun bukan penyakit sebanyak 243 orang. “Jumlah tersebut bertambah jika dibanding tahun lalu, yaitu 47 persen,” imbuh Umi.

Umi menegaskan, jika semua JCH yang masuk dalam daftar risiko tinggi atau JCH dengan umur 50 tahun ke atas akan mengenakan tanda pengenal khusus berupa gelang. Ini perlu, sebab, JCH dengan risiko tinggi serta manula perlu perhatian khusus dari petugas kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. “Semua CJH yang usianya lebih dari 50 tahun nanti pakai gelang pengenal,” terang Umi.

Umi melanjutkan, untuk JCH yang masuk dalam daftar risiko tinggi, diharapkan lebih menjaga kesehatan, agar bugar saat sampai di Tanah Suci. “Saya pesan masa tenggang ini, JCH menjaga kesehatannya, sebab nanti akan banyak sekali aktivitas ibadah fisik di sana,” pungkasnya.

Diketahui, pemberangkatan JCH Kabupaten Tuban akan dilaksanakan pada 31 Juli 2018. Adapun pembagian kloter dibagi menjadi tiga, yaitu kloter 42 yang diisi sebanyak 445 JCH, kloter 43 diisi oleh 445 JCH, dan kloter 44 yang merupakan kloter campuran dari Bojonegoro, Gresik, dan Pacitan. JCH Tuban yang tergabung di dalamnya berjumlah 120 orang. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus