Foto : Pemkab Tuban saat gelar Talk Show terkait persiapan Tuban menuju endemi covid-19. (mila)

Kabupaten Tuban Siap Endemi Covid-19 ? Ini Faktanya

Tubankab - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban bekerja sama dengan Yayasan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) menggelar Talkshow dan Focus Grup Discussion (FGD) di Ruang Rapat R.H Ronggolawe Setda Kabupaten Tuban, Selasa (17/021).

Acara ini menghadirkan narasumber Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Budi Wiyana, Kepala Dinkes P2KB Bambang Priyo Utomo, Country Representative Indonesia and Timor-Leste Dino Satria, dan aktivis difable Fira F Fitria, membahas tentang siapkah Kabupaten Tuban dari pandemic covid-19 ke endemic Covid-19, dan apa saja yang harus dilakukan.

Dalam Talk Show yang merupakan program pulih bersama didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australian Humanitarian Partnership ini, Kepala Dinkes P2KB Bambang Priyo Utomo menyebutkan, jika Kabupaten Tuban telah siap menuju endemic Covid-19. Hal ini didukung oleh capaian hasil vaksinasi yang telah mencapai 83,82 persen untuk dosis pertama, 71 persen dosis kedua, dan 32 persen untuk dosis ketiga.

“Lewat talk show ini saya sampaikan, kita sudah siap untuk endemic. Capaian vaksinasi telah mencapai di atas target nasional, dan booster kedua juga telah dimulai, tinggal menunggu stok vaksin selanjutnya,” ungkap Bambang.

Meski begitu, Bambang menyinggung perihal kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat mengenai pencabutan PPKM, di mana masyarakat menganggap pandemi covid-19 telah selesai, namun nyatanya masih di dalam pandemi.

“Setelah pencabutan PPKM diumumkan oleh Presiden, dan kelonggaran memakai masker, masyarakat menganggap pandemi selesai, tapi nyatanya Indonesia masih dalam masa pandemi, tapi memang menuju status endemi,” jelentrehnya.

Bambang mengimbau agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada. Ia mengklaim herd immunity sudah tercapai dan angka kasus Covid-19 masih nol, terhitung sejak pertengahan 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menyinggung keberhasilan vaksinasi yang menggembirakan dapat tercapai berkat sinergi yang terjalin dari Forkopimda dan elemen pemerintah hingga tingkat desa, Puskesmas serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Keja sama kita semua sangat harmonis, bergerak seiring,” katanya.

Senada dengan Bambang, Sekda Budi Wiyana juga mengatakan jika kolaborasi sesuai porsi dan terus berinovasi untuk mengatasi masalah termasuk covid-19. Sehingga, membawa Kabupaten Tuban sukses mengendalikan angka kasus.

Pemkab Tuban juga berterimakasih kepada ADRA yang membantu percepatan vaksinasi di Kabupaten Tuban, khususnya untuk daerah yang memerlukan penanganan khusus.

“Program ADRA di Grabagan sangat kami apresiasi. Kami berharap, kerja sama lainnya akan terjadi di masa depan,” ucapnya.

Sementara itu, Country Representative Indonesia and Timor-Leste Dino Satria menyebutkan, program pulih bersama didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australian Humanitarian Partnership ini dimulai sejak November 2021 selama 14 bulan. Banyak capaian yang sudah diraih, salah satunya jangkauan vaksinasi mencapai 77 ribu orang.

“Proyek ini menargetkan 9 provinsi, 45 kabupaten/kota dan Kabupaten Tuban menjadi salah satu target sasaran,” ujarnya.

Program pulih bersama menargetkan kelompok khusus seperti disabilitas hingga anak jalanan. ADRA melakukan kolaborasi multi-pihak untuk menjangkau kelompok tersebut.

“Mereka adalah kelompok yang sering kita lupakan, dan ini menjadi alasan ADRA untuk meraih mereka di masa Covid-19,” kata Doni.

Hal ini dibenarkan oleh aktivis disabilitas Fira F Fitria. Ia mengatakan jika program ADRA sangat membantu kawan disabilitas untuk mudah mengakses vakasinasi, hingga update informasi valid seputar pandemi. Apalagi, kolaborasi yang dilakukan dengan Pemkab Tuban semakin memberikan angin segar terhadap kelompok disabilitas untuk lebih diperhatikan.

“Saya berterima kasih kepada ADRA dan Pemkab Tuban, semoga Tuban ke depan semakin inklusif,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus