Kakankemenag Tuban Ubah Paradigma Lebaran
- 17 May 2021 15:25
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 344
Tubankab - Usai cuti Lebaran, Kepala Kankemenag Tuban beserta ibu, didampingi Kasi, Pranata Humas dan beberapa perwakilan Pengurus DWP Kemenag Tuban mendatangi ASN di tiap ruang untuk saling bermaafan, Senin (17/05).
“Kami ubah paradigma, biasanya rekan-rekan ASN yang mendatangi pimpinan, sekarang pimpinan yang mendatangi ASN di ruang kerjanya, terlebih masih dalam suasana pandemi Covid-19,” ujar Kakankemenag Tuban, Sahid.
Upaya ini dilakukan, ujar Sahid, karena ia ingin memberikan contoh atau teladan kepada ASN bahwa tidak harus seorang mitra kerja yang meminta maaf duluan. Namun, jajaran pimpinan harus bisa lebih dulu memberikan contoh yang baik.
Sahid berharap semua bisa saling bermaafan satu sama lain. “Selama 12 bulan kita berinteraksi pasti ada gesekan baik kecil maupun besar dan itu menimbulkan ketidaknyamanan, maka dari itu mohon dimaafkan semua khilaf,” imbuhnya.
Usai bermaafan, semua ASN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban melanjutkan halalbihalal dengan keluarga besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Kakankemenag se-Jatim secara virtual didampingi semua Kasi.
Sebagaimana instruksi Kemenag, silaturahmi dalam rangka Idul Fitri agar dilakukan bersama keluarga terdekat. Selain itu, juga diharapkan tidak menggelar kegiatan open house atau halalbihalal di lingkungan kantor atau komunitas.
“Hal ini tertuang dalam Surat Edaran No SE 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid-19, yang diterbitkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas,” jelas pria asli Kota Pudak ini.
Selain halalbihalal, SE terbaru Kemenag tersebut juga mengatur tentang pelaksanaan salat Idul Fitri selama pandemi tahun 2021, sekaligus membantu negara dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ahmad Zayadi, mengucapkan permintaan maaf kepada semua peserta halalbihalal virtual. Menurutnya, Lebaran dalam bahasa Jawa bisa berarti lebur, luber, dan lembah.
Menurut pria kalem ini, dengan Lebaran akan melimpah keberkahan dari Allah SWT dan akan menjadi pribadi yang bersih dan suci. Ia berharap 11 bulan lainnya tetap menerapkan nilai-nilai Ramadan dengan tetap mengasah jiwa. (hei)
Sumber : Kemenag Tuban