Foto : Komisi IV DPRD Tuban saat menggelar rapat kerja (raker) dan hearing. (chusnul)

Kasus Covid-19 Semakin Meningkat, Komisi IV DPRD Gelar Raker

Tubankab - Komisi IV DPRD Tuban menggelar rapat kerja (raker) dan hearing bersama Dinas Kesehatan dan RSUD dr R Koesma Tuban di ruang rapat Komisi 4 DPRD setempat, Kamis (01/07).

Raker tersebut dilakukan guna menyikapi semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tuban.

Rapat kali ini membahas berbagai hal, di antaranya terkait ketersediaan tempat tidur (bed), ruang isolasi, tenaga kesehatan, obat-obatan dan juga oksigen.

"Termasuk pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Tuban juga kami bahas. Di antaranya tenaga pendidik yang harus sudah divaksin keseluruhan, mengingat rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka," tutur Ketua Komisi IV DPRD Tuban Tri Astuti, usai memimpin rapat.

Dari data yang diperoleh pihaknya, ternyata dari data tenaga pendidik di Kabupaten Tuban sebanyak 21.343 orang, yang sudah divaksin sebanyak 20.709 orang.

"Kami harapkan 634 tenaga pendidik yang belum melaksanakan vaksinasi, agar segera mendatangi puskesmas terdekat," pinta Astuti.

Ia menambahkan, kerja keras perihal pencanangan percepatan vaksinasi di Kabupaten Tuban telah terlaksana. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2021 telah tervaksin sebanyak 123.242 orang.

"Komisi IV sangat mengapresiasi hal tersebut. Intinya kami support langkah-langkah Pemkab," ia menandaskan.

Dari permasalahan yang ada dan diskusi yang dilakukan, maka Komisi IV merekomendasikan kepada Dinas Kesehatan dalam menyikapi kasus lonjakan Covid-19 ini, maka satgas harus melakukan komunikasi, koordinasi, kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Satgas Covid-19 dengan pemangku kepentingan lainnya dalam hal ini adalah TNI dan Polri.

"Selain itu, juga harus meningkatkan testing dan tracing, optimalkan peran Satgas Covid-19 di tingkat desa/kelurahan, dan juga rekrutmen tenaga kesehatan terlatih (relawan) dan sopir ambulans," imbuhnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga merekomendasikan enam bed (tempat tidur) untuk mengurangi beban kerja RS dan tenaga kesehatan, termasuk penambahan ruang isolasi dan ICU.

"Kami juga rekomendasikan prinsip pelayanan bahwa dalam keadaan urgent tidak boleh menolak pasien," pinta Astuti.

Pihaknya juga ingin memastikan ketersediaan APD dan obat-obatan. Kemudian, evaluasi pelanggaran prokes saat antre pada pelaksanaan vaksinasi.

Astuti juga berharap agar dibuat rumah sakit khusus Covid-19, seperti yang sudah disepakati, yakni di RSUD Ali Mansyur, Jatirogo.

Sementara itu, Kepala Dinkes Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, pihaknya akan melihat laju kasus Covid-19 dalam sepekan ke depan.

"Jika dalam sepekan ke depan masih ada lonjakan, maka kami siapkan ruang perawatan khusus 10 kamar di Puskesmas Rengel dan 10 kamar di Puskesmas Bangilan," tutur Bambang.

Dan jika masih penuh, maka pihaknya memastikan RSUD Ali Mansyur sebagai rumah sakit pusat rujukan pasien Covid-19 sebagai mana rekomendasi Komisi IV DPRD Tuban. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus