KEDAULATAN PANGAN DIMULAI DARI SWASEMBADA PANGAN
- 16 May 2016 12:38
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 657
Tubankab – Kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan secara bertahap dan diikuti dengan peningkatan usaha pertanian secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Hal itu disampaikan Ir. Ardhi Nursanto, selaku Kabid Fungsional Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, saat memberikan sambutannya di hadapan para peserta Diklat Pengembangan Tanaman Holtikultura dan Pengolahan Hasil Panen Tahun 2016 di Gedung Korpri, Senin (16/05) pagi.
Ardhi menambahkan, tanaman holtikultura mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai komoditi yang punya nilai ekonomi tinggi. Petani, sambungnya, dituntut mampu berinovasi dalam produk pengolahan, sehingga tingkat keuntungan petani bisa meningkat.
“Pembangunan pertanian ke depan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan produksi dalam negeri, dan mampu mengatur kebijakan dalam negeri serta mampu mensejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan,’’ tuturnya.
Sementara itu, Setda Pemkab Tuban, Ir. Budi Wiyana, M.Si dalam sambutannya mengatakan, maksud dan tujuan Diklat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para perserta Diklat yang merupakan PNS di lingkungan Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban untuk dapat melaksanakan tugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapang (PPL), secara profesional yang dilandasi dengan kepribadian dan etika sebagai PNS serta menciptakan visi Pemerintah Kabupaten Tuban.
Budi berharap kepada para peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti Diklat hingga selesai, demi peningkatan SDM. Apalagi, lanjut Budi, DPRD Tuban sangat mendukung dan mengapresiasi Diklat semacam ini. Terlebih Diklat teknis fungsional ini merupakan prioritas atau program-program kebijakan Bupati Tuban 5 tahun yang lalu dan 5 tahun yang akan datang.
“Kebijakan Bupati dan Wakil Bupati yang disetujui oleh DPRD Tuban di antaranya prioritas bidang pertanian, baik fisik, sarana dan prasarana, dan yang tidak kalah pentingnya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola bidang pertanian serta SDM yang menyasar kepada petani langsung,” terangnya. (nul/hei)