Kegiatan AKD, Sahid : Tak Bisa Lagi Kirim Delegasi Diklat dengan Orang yang Sama.
- 28 June 2019 21:31
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 557
Tubankab - Balai Diklat Keagamaan Surabaya menggelar Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) yang bertempat di aula Kemenag Tuban, Jumat (28/06).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Tuban, Drs. Sahid, MM.
Dalam sambutanya disampaikan, langkah paling utama dalam penyusunan suatu program diklat adalah kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) atau Training Needs Assessment (TNA). Analisis kebutuhan Diklat memiliki kaitan erat dengan perencanaan Diklat.
"Perencanaan yang paling baik didahului dengan identifikasi kebutuhan. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan sebagaimana terlihat pada misi, fungsi dan tugas dengan pengetahuan dan kemampuan yang senyatanya dimiliki oleh pegawai," paparnya.
Pria berusia setengah abad ini menjelaskan, bahwa kegiatan ini serentak dilakukan di 38 kabupaten/ kota di Jatim.
"Dulu panggilan diklat apapun bisa diikuti oleh orang yang sama, sekarang tidak bisa karena sudah melalui sistem aplikasi, sehingga tidak bisa lagi mengirim delegasi diklat dengan orang yang sama, karena kompetensi masing-masing orang berbeda," imbuhnya.
Sementara itu Kasubag TU Balai Diklat Keagamaan Surabaya Dr. Muslimin, MM dalam penjelasannya mengatakan, bahwa diklat ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti kebutuhan diklat yang dibutuhkan tahun 2020. Analisis Kebutuhan Diklat adalah proses kegiatan untuk menemukan adanya kesenjangan kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan) yang dapat ditingkatkan melalui diklat.
"AKD atau Analisis Kebutuhan Diklat adalah salah satu unsur penjaminan mutu di tahun mendatang, dan setiap tahun pihak Balai Diklat Keagamaan Surabaya mengadakan rakor untuk kepala kantor Kemenag dan kepala satker se Jawa Timur, " paparnya.
Disampaikan lebih lanjut olehnya, diklat dianggap sebagai faktor penting dalam peningkatan kinerja pegawai, proses dan organisasi, sudah luas diakui. Untuk itu dipandang perlu diadakan suatu analisis kebutuhan diklat khususnya di satuan kerja.
Kegiatan AKD/TNA diharapkan akan menghasilkan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan oleh organisasi, sehingga dapat mewujudkan diklat yang tepat sasaran, tepat isi kurikulum dan tepat strategi untuk mencapai tujuan.
Melalui kegiatan ini, ia menegaskan hasil yang diharapakan dari Analisis Kebutuhan Diklat akan memperjelas kaitan antara pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dengan peningkatan kinerja lembaga yang merupakan akumulasi dari kinerja para pejabat di dalam suatu organisasi. Disebutkan demikian karena setiap pejabat yang dilengkapi dengan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan, selanjutnya akan dapat melaksanakan setiap rincian tugas dalam jabatannya.
Kegiatan workshop ini dihadiri oleh perwakilan ASN yang terdiri dari Kasi, pengawas, penyuluh, penghulu, kepala KUA, kepala satker, guru dan staf sejumlah 30 orang, dan kegiatan pengisian angket dipandu langsung oleh Widyaiswara BDK Surabaya, M. Musfiqon M. Pd. (chusnul huda/hei)