Kemenperin dan YBI Gelar Pameran "Bangga Berbatik", Batik Gedog Tuban Jadi Ikon HBN 2024
- 02 October 2024 16:37
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 232
Tubankab - Perayaan Hari Batik Nasional (HBN) 2024 berlangsung meriah dengan digelarnya pameran "Bangga Berbatik" oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).
Yang istimewa, batik gedog Tuban dari Jawa Timur diusung sebagai ikon Hari Batik Nasional tahun ini. Batik khas Tuban ini diakui karena proses pembuatannya yang unik dan menjadi bagian dari warisan budaya yang kaya di Indonesia.
Hadir pada kesempatan ini, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita beserta istri dan jajaran Kemenperin, istri Kabinet Indonesia Maju, Pj. Bupati Tuban, Agung Subagyo bersama istri, Yuan Erma Agung Subagyo, Pj TP PKK Jatim, Isye Adhy Karyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Tuban, Endro Budi Sulistyo, Kepala Bank Jatim Cabang Tuban, Titi Handari Djoar, Kepala Dinas beserta jajaran Disnakerin Tuban.
Febriana Feramitha, Ketua Panitia Pelaksana HBN 2024, menyatakan bahwa pemilihan batik gedog Tuban sebagai ikon dilandasi oleh keunikan dari proses pembuatannya. "Batik gedog Tuban dibuat dengan benang katun yang dipintal dari tanaman kapas yang tumbuh di Tuban, menggunakan metode tradisional yang diwariskan secara turun-temurun," ujar Febriana.
Febriana menambahkan bahwa batik gedog Tuban memiliki sejarah panjang yang mencerminkan akulturasi budaya, terutama dengan pengaruh dari Tiongkok. Motif burung hong (phoenix) menjadi salah satu motif khas yang menunjukkan pengaruh budaya Tiongkok, hasil dari interaksi Tuban sebagai kota pesisir yang menjadi pintu masuk bagi pedagang Tiongkok pada masa lalu. Awalnya, batik ini hanya dikenakan dalam upacara-upacara sakral di Tuban seperti sedekah bumi, pernikahan, dan pemakaman. Seiring perkembangan zaman, batik gedog kini digunakan dalam berbagai konteks, baik sebagai pakaian maupun dekorasi rumah.
Dalam pameran tersebut, istri Pjs. Bupati Tuban, Yuan Erma Agung Subagyo menyampaikan apresiasi besar kepada seluruh insan batik di Tuban. “Batik Tuban memiliki keunikan yang luar biasa, mulai dari proses pembuatannya hingga menjadi tenun batik gedog yang khas. Saya mengajak generasi muda untuk lebih mencintai batik dan menjaga kelestarian budaya ini,” tuturnya.
Proses pembuatan batik gedog Tuban masih dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin di Tuban, dengan menggunakan alat tenun sederhana. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnakerin) Tuban, Suwito menyampaikan rasa bangganya karena batik gedog terpilih menjadi ikon nasional.
"Pemkab Tuban merasa sangat terhormat. Batik tenun gedog memiliki ciri khas tersendiri dan tujuh pengrajin dari Tuban ikut serta dalam pameran ini. Kami berharap batik gedog semakin dikenal di tingkat internasional," katanya.
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, juga menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian batik sebagai warisan budaya Indonesia. "Batik bukan hanya simbol kebudayaan kita, tetapi juga komoditas ekonomi yang berperan penting dalam kebangkitan ekonomi nasional. Kami berharap melalui pameran ini, industri batik di Indonesia, termasuk batik gedog dari Tuban, dapat berkembang lebih pesat, baik di pasar nasional maupun internasional," ujar Agus.
Pameran "Bangga Berbatik" ini mengukuhkan batik gedog sebagai simbol kebanggaan Indonesia dan mendorong kebangkitan ekonomi melalui sektor industri kreatif. Perayaan Hari Batik Nasional tahun ini diharapkan dapat memperkuat posisi batik sebagai bagian integral dari identitas bangsa serta membawa batik Indonesia lebih dikenal di kancah dunia. (dadang bs/hei)