Komatda Temukan Banyak Kendala, Apa Saja ?
- 05 April 2019 18:39
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1026
Tubankab - Seperti halnya organisasi yang lain, pergerakan Komite Mata Daerah (Komatda) Kabupaten Tuban tidak sepenuhnya mulus. Sebab, banyak hambatan-hambatan dalam pergerakan langkah mereka.
Guna mengatasi hal tersebut, Komatda Kabupaten Tuban akhirnya menggelar pertemuan para pengurus di ruang Seruni Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban pada Jumat (05/04) yang dipromotori oleh Yayasan Paramitra Jawa Timur (YPM Jatim) dan Dinkes Tuban.
Pertemuan tersebut digadang-gadang sebagai langkah awal dari pergerakan Komatda Tuban dalam menangani masalah kesehatan mata di Bumi Wali. Namun acara tersebut hanya dihadiri oleh sebagian peserta undangan, karena hampir dari sebagian anggota organisasi yang baru akan dibentuk itu mengalami benturan jadwal dengan agenda lain yang tidak bisa diwakilkan.
Meskipun banyak peserta yang berhalangan, rapat tersebut tetap berjalan lancar. Masing-masing pihak juga sudah mulai membahas strategi dan langkah-langkah ke depan yang harus dilakukan.
Direktur YPM Jatim, Asiah Sugianti, S.Pd mengatakan, agenda awal pertemuan calon pengurus Komatada Kabupaten Tuban itu adalah merupakan pijakan awal dari perjalanan organisasi tersebut. Sebagai pokok pembahasan dalam rapat itu dibahas mengenai pengajuan Surat Keputusan (SK) Bupati serta langkah-langkah awal untuk menyamakan persepsi dari masing-masing anggota dan pengurus.
Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, dr. H. Bambang Priyo Utomo mengimbau kepada seluruh pengurus Komatda agar lebih aktif dalam setiap kegiatan.
“Saat ini masalah gangguan kesehatan mata memang masih belum menjadi prioritas di Bumi Wali, karena itu sudah menjadi kewajiban bagi Komatda untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Hal itu akan menimbulkan satu permasalahan baru, karena terbentuknya organisasi independen tersebut bukan sebatas eksistensi, namun ada misi sosial yang harus diselesaikan,’’ terang Bambang.
Bambang menambahkan, terbentuknya Komatda memiliki misi sosial yang sangat mulia, karena itu pihaknya tidak ingin jika organisasi ini hanya sebatas ada, namun minim aksi.
Dia berharap, dengan adanya Komatda di Bumi Wali akan dapat mengurangi tingkat gangguan refraksi mata yang dialami masyarakat, serta dapat menurunkan angka kebutaan di mana Jawa Timur yang menduduki peringkat tertinggi.
Di lain pihak, Ketua Komatda Kabupaten Tuban, H. Joko Mubarkah meminta agar Surat Keputusan (SK) Bupati menjadi prioritas utama yang harus dilakukan.
“Sebuah organisasi memang harus memiliki landasan hukum yang jelas untuk dapat melangkah, karena sebaik apapun rencana program yang sudah disusun, tetap akan mengalami kendala jika tidak memiliki landasan hukum yang jelas,” jelentreh Joko.
“Karena itu keberadaan SK Bupati tersebut akan menjadi kunci kelancaran dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Komatda Kabupaten Tuban,” imbuhnya.
Joko menuturkan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan apapun jika belum ada SK Bupati. Bahkan, secara kelembagaan pihaknya juga belum memiliki otoritas, karena belum ada pengukuhan pengurus, meskipun dalam forum sudah dinyatakan sebagai Ketua Komatda Kabupaten Tuban.
Sejauh ini, pihaknya hanya bisa berharap agar pergerakan Komatda dapat berjalan lancar. Sebenarnya, sudah ada beberapa poin pembahasan terkait program, namun draf tersebut belum bisa disetujui sebelum adanya SK Bupati.(m nahrus sodiq/hei)