Slamet Widodo Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Pelatihan Tenaga Kerja (TK) dan Transmigrasi pada Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban. (tauviq)

Kurangi Angka Pengangguran, Ini yang Dilakukan Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja

Tubankab - Guna mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tuban, Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban mencanangkan beberapa program pelatihan.

Slamet Widodo Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Pelatihan Tenaga Kerja (TK) dan Transmigrasi pada Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah mempunyai beberapa program untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2018 ini.

“Pertama melaksanakan pelatihan yang berbasis kompetensi dan ke dua berbasis wirausaha,” terangnya saat diwawancarai reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Kamis (19/04).

Dikatakan Slamet begitu sapaan akrabnya bahwa untuk pelatihan berbasis kompetensi, di samping harus mengikuti pelatihan, para pesertanya juga harus mengikuti uji kompetensi. “Jadi ikut pelatihan belum tentu lulus kompetensinya,” tandas Slamet.

Ditambahkannya bahwa yang berhak memberi uji kempetensi adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Jadi kalau sertifikat dari (LSP) diakui oleh perusahaan manapun di Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa dengan menunjukkan sertifikat yang didapat peserta pelatihan, berarti yang bersangkutan telah dinyatakan kompeten di bidang yang diikutinya.

Sementara itu, untuk program yang berbasis wirausaha pihaknya mengatakan bahwa ketika pesertanya mendapat pelatihan, maka akan diarahkan untuk berwirausaha. Pelatihan tersebut dicontohkan Slamet, seperti menjahit dan membuat kue.

Menurut Slamet, untuk wirausaha ini selain pelatihan juga ditambahkannya fasilitas, yaitu berupa sarana peralatannya. Dengan pelatihan wirausaha tersebut, para peserta nantinya bisa membuka usaha baru, menyerap tenaga kerja baru. “Secara otomatis akan mengurangi angka pengangguran sekaligus mengurangi angka kemiskinan,” dalih pria alumnus Universitas Sunan Bonang (USB) Tuban ini.

Pihaknya mengaku juga bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja (UPTPK) Kabupaten Tuban untuk melatih program pelatihan yang juga diarahkan untuk penduduk KabupatenTuban.

Untuk tahun ini, pihaknya juga mengaku telah mengirim 14 orang yang berbasis kompetensi untuk program pelatihan Informasi Teknologi (IT) yang dilatih di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi Jawa Barat.

Untuk ke depannya, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberdayakan Bursa Kerja Khusus (BKK). “Khususnya untuk setiap SMK itu, kita harapkan membentuk BKK,” ucapnya.

Sehingga, lanjutnya, nantinya pihak sekolah bisa menempatkan siswanya dan bekerja sama dengan perusahaan. “Jadi setelah lulus dan yang terpilih, bisa bekerja di perusahaan yang telah bekerja sama dengan pihak sekolah sebelumnya,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus